Periode 2015-2024, Menteri Perhubungan Sebut Sebanyak Ribuan Kilometer Jalur Kereta Dibangun

30 September 2024 - 09:00 WIB
RRI

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Dr. Ir. Budi Karya Sumadi, mengungkapkan bahwa telah membangun jalur kereta sepanjang 1.731 km jalur kereta api telah dibangun di Indonesia. Ini selama periode 2015-2024 untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat.

"Total panjang jalur kereta yang telah dibangun mencapai 1.731,34 kilometer. Tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yang meliputi pembangunan jalur dwi ganda, jalur ganda, jalur baru, dan reaktivasi," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Minggu (29/9/24).

Selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, sejak 2015 Kementerian Perhubungan telah membangun dan mereaktivasi jalur kereta api sepanjang 1.731 km/sp di 55 lokasi di seluruh Indonesia. Ia menyampaikan, bahwa dalam kurun hampir 10 tahun terakhir, Kemenhub telah berhasil menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan dan peningkatan infrastruktur kereta api.

Selain pembangunan dan reaktivasi, Kemenhub juga telah melakukan peningkatan dan rehabilitasi (perawatan) jalur KA sepanjang 1.900 km/sp di 25 lokasi. Serta elektrifikasi jalur sepanjang 522 km/sp.

Adapun untuk pembangunan dan rehabilitasi sektor perkeretaapian selama 2015-2024, pemerintah telah mendanai dengan anggaran sebesar Rp223,870 triliun. Pemerintah juga telah memberikan public service obligation (PSO) sebagai bentuk pelayanan publik sektor perkeretaapian kepada PT Kereta Api Indonesia, selama 2015-2024 dengan total sebesar Rp26,027 triliun.

"Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah. Dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas transportasi kereta api di seluruh Indonesia," ujarnya.

Dr. Ir. Budi Karya Sumadi, juga mendorong pengembangan inovasi teknologi dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas sektor perkeretaapian. Berbagai inovasi yang telah dilakukan untuk pengembangan perkeretaapian di Indonesia.

Diantaranya ada tiga transportasi massal, baik perkotaan maupun antar kota, yang saat ini telah beroperasi. Yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodebek dan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung.

"Terus berinovasi dalam pelayanan dan teknologi. Serta meningkatkan kinerja guna memenuhi harapan masyarakat, karena inovasi yang ditingkatkan dapat membawa citra yang baik bagi pengembangan transportasi," jelasnya.

Selanjutnya, ia mengatakan terkait dengan Whoosh, ia mengatakan kereta api cepat ini sudah menjadi buah bibir internasional. Ia mengenang bagaimana asal mula penamaan Whoosh yang merupakan akronim dari 'Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal'.

Filosofi "Whoosh" berasal dari suara lesatan kereta cepat yang awam diucapkan, baik oleh masyarakat Indonesia maupun internasional. Menhub menyebut penamaan Whoosh merupakan hasil dari sayembara terbatas pembuatan desain identitas yang dilakukan oleh tim penilai.

(fa/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment