Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, menegaskan bahwa pengungkapan kasus penembakan Brigadir J merupakan komitmen Polri sesuai arahan dari Presiden Jokowi.
"Ini juga merupakan komitmen kami dan menjadi penekanan Bapak Presiden untuk mengungkap kasus ini secara cepat, transparan, dan akuntabel," jelas Kapolri saat konferensi pers di Rupatama Mabes Polri, Selasa (9/8) lalu.
Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi, pernyataan Kapolri untuk membongkar kasus yang menewaskan Brigadir J yang diduga melibatkan Irjen Pol FS itu membuktikan bahwa Polri telah sejalan dengan Presiden Joko Widodo. PBNU pun mendukung langkah Kapolri membongkar tuntas kasus penembakan yang melibatkan Mantan Kadiv Propam itu.
"Kita mendukung langkah tegas kepolisian. Harus diusut siapapun yang membantu proses pembuatan skenario bohong itu agar masyarakat merasa puas dengan kinerja maksimal kepolisian. Ini sejalan dengan perintah Bapak presiden dan harapan masyarakat luas," ujar Fahrur, Kamis (11/8).
Fahrur lantas mengapresiasi ketegasan dan keberanian Kapolri mengungkap kasus ini dengan tegas. Ia juga bersyukur kebenaran atas kasus ini sudah mulai terungkap.
Ia menjelaskan sejak awal masyarakat sudah curiga terhadap adanya proses rekayasa dalam kasus tersebut. Ternyata, rekayasa itu telah terungkap dan menemukan kebenarannya.
"Ibarat pepatah bangkai yang disembunyikan nantinya akan tercium juga baunya. Skenario kebohongan yang terungkap ini mengajarkan betapa pentingnya kejujuran meski menyakitkan," kata dia.