Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Pemerintah terus mempersiapkan gelaran KTT G20 di Bali, pada 15-16 November 2022. Sejumlah kepala delegasi direncanakan mulai tiba di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali pada 13 November 2022. Persiapan dilakukan termasuk kegiatan penyambutan kepala negara maupun kepala pemerintahan yang akan disambut dengan Tari Pendet saat mendarat di bandara, sebelum diantarkan ke hotel masing-masing menggunakan kendaraan listrik.
Tari Pendet cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya warga Bali. Ketenaran tari tradisional ini tidak kalah dengan Tari Kecak atau Tari Barong. Ada sejumlah fakta Tari Pendet yang menarik untuk diketahui. Salah satunya,Tari Pendet merupakan tarian tradisional Provinsi Bali. Mulanya, tarian ini merupakan tarian sakral wali atau persembahan umat Hindu ketika sembahyang di pura-pura.
Baca Juga : Presiden Jokowi Akan Hadiri 20 Kali Pertemuan Selama KTT ASEAN 2022 Kamboja
Seiring perkembangan zaman sekaligus mempertahankan eksistensinya, maka sejumlah seniman mengembangkan Tari Pendet. Tanpa menghilangkan nilai sakral, dua maestro seni tari dari Bali, I Wayan Rindi beserta temannya Ni Ketut Reneng, berhasil mengembangkan gerakan Tari Pendet dengan memasukkan unsur Tari Pendet Dewa ke dalam Tari Pendet yang populer hingga saat ini.
Fakta lainnya, Tari Pendet mulanya bermakna ungkapan rasa syukur, penghormatan, dan penyambutan kepada dewata yang turun ke bumi dalam upacara atau sembahyang umat Hindu. Selain itu, juga Tari Pendet bermakna pemujaan kepada dewa yang berdiam di pura selama upacara berlangsung.
Tari Pendet biasanya dipentaskan di halaman pura atau halaman tengah l. Setelah dikembangkan oleh para maestro tari, maka makna Tari Pendet pun turut berkembang. Makna tarian yang semula terbatas sebagai bentuk pemujaan, kini berkembang menjadi balih-balihan atau tari hiburan. Oleh sebab itu, Tari Pendet banyak dipentaskan dalam penyambutan tamu sebagai tarian selamat datang.
(el/hn/um)