Tribratanews.tribratanews.com - Jayapura. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo selesai mendengarkan paparan kondisi harkamtibmas dari Pangdam Cendrawasih dan Kapolda Papua.
Salah satu persoalan yang masih terjadi di Papua adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Panglima TNI memastikan, penanganan di Papua menggunakan pendekatan soft approach.
"Kalau dari TNI akan mengedepankan operasi teritorial," ujar Panglima TNI di Jayapura, Jumat (8/12/23).
Menurut Panglima TNI, strategi hard approach memang disiapkan, namun menjadi opsi terakhir. Apabila terjadi penyerangan dari pihak KKB dengan senjata api, maka akan dibalas dengan senjata api.
Baca Juga: Panglima Pastikan Keberadaan TNI di Papua Untuk Membantu Penyejahteraan Masyarakat
Ditegaskan Panglima TNI, pihaknya akan lebih mengutamakan fokus memajukan Bumi Cendrawasih. Sebab, Papua diberikan anggaran yang cukup besar, namun masih terdapat beberapa kesenjangan.
Oleh karenanya, ujar Panglima, TNI hadir untuk membantu mempercepat pembangunan. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat Papua segera terealisasi.
"Tujuan operasi teritorial memang untuk mempercepat pembangunan di Papua," jelas Panglima.
Tak hanya itu, Panglima TNI memastikan sinergitas bersama Polri dan PUPR, serta instansi terkait lainnya menjadi hal penting yang terus akan dilakukan.
Tak hanya itu, tantangan yang dihadapi ke depan berkaitan dengan kondisi musim penghujan. Berbagai antisipasi bencana alam harus sudah mulai disiapkan.
"Musim hujan ini tentunya kemungkinan bencana alam yang terjadi yang sudah dipetakan, saya sebagai penentu kebijakan akan mendukung apa yang ditempatkan oleh Pangdam," tutur Panglima.
Dirinci Panglima, Pangdam telah menyiagakan dapur lapangan, water treatment, dan berbagai perlengkapan antisipasi bencana lainnya. Dengan demikian, kesiapsiagaan apabila terjadi situasi kontigensi akan segera dapat dilakukan.
Selain itu, diketahui saat ini Indonesia juga tengah menjalani tahapan pemilu serentak. Pemilu 2024 yang aman dan damai, ujar Panglima, harus menjadi komitmen semua pihak.
TNI bersama Polri, memastikan akan melakukan pengawalan mulai dari distribusi logistik pemilu, hari pemilihan, hingga sengketa putusan. Hal itu juga diutarakan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo.
"Dari masyarakat, KPU, maupun Bawaslu sudah melakukan komitmen pemilu damai. Saya kira ini menjadi penting dan harus terus digelorakan, sehingga pemilu berjalan aman dan tertib. Masyarakat bebas memilih apa yang ingin dipilihnya," jelas Jenderal Sigit.
Jenderal Sigit pun menekankan, pesta demokrasi ini tetap harus menjadikan seluruh pihak dalam payung persatuan dan kesatuan. Dengan demikian, apa yang menjadi cita-cita bangsa bisa sesuai dengan harapan rakyat.
(ay/pr/nm)