Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Memperingati Hari Maritim Nasional 2024, Ketua Aliansi Nelayan Natuna, Hendry, membahas tantangan yang dihadapi nelayan di wilayahnya. Masalah utama yang disoroti adalah dampak pertambangan dan praktik illegal fishing yang mengancam keberlangsungan mata pencaharian nelayan lokal.
Dalam kesempatannya ia menjelaskan salah satu tantangan utama rencana pertambangan, termasuk pasir laut dan pasir kuarsa. Dampak negatif pertambangan merusak lingkungan, penurunan hasil tangkapan nelayan, serta penangkapan ikan ilegal oleh kapal asing yang mengkhawatirkan.
“Pertambangan ini berdampak langsung pada kehidupan nelayan tradisional, terutama karena limbah yang mengalir ke laut dan pesisir. Serta nelayan yang menggunakan alat sederhana kini harus bersaing dengan kapal besar yang mencuri hasil tangkapan mereka” ujarnya, dilansir dari laman RRI, Senin (23/9/24).
Baca Juga: Polres Metro Depok Selidiki Penipuan Modus Tukar Uang Receh di SPBU Depok
Ia mengungkapkan bahwa minimnya upaya pemerintah untuk mendukung nelayan lokal dalam pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Begitu juga tindakan penegakan hukum terhadap illegal fishing tidak tegas, kondisi ini sangat mempengaruhi pendapatan nelayan.
Hal tersebut mengakibatkan banyak nelayan terpaksa mencari ikan di perairan negara lain, seperti Malaysia, untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terlebih karena adanya kehadiran kapal-kapal ikan asing, terutama dari Vietnam, yang semakin banyak memasuki wilayah tangkapan nelayan tradisional.
“Kita tidak bisa berhenti untuk menangkap ikan, ini merupakan mata pencarian kita, pertambangan nelayan bergantung kepada hasil tangkapan. Dulu, nelayan bisa menghasilkan hingga 10 juta per bulan, sekarang, mencari 3 juta atau 4 juta saja sangat sulit," jelasnya.
Sebagai informasi, diketahui Hari Maritim Nasional 2024 ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan permasalahan yang dihadapi nelayan. Ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian dan perlindungan yang lebih baik bagi nelayan lokal.
(fa/hn/nm)