Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Menteri Sosial Republik Indonesia, Dr. Ir. Hj. Tri Rismaharini, M.T., mengungkapkan banjir lahar dingin di Sumatera Barat berpotensi terjadi kembali. Pasalnya, material vulkanik dari erupsi Gunung Marapi masih tertahan di atas puncak sehingga jika hujan turun material tersebut akan ikut terbawa.
“Diatas itu masih erupsi dan itu masih tertahan material-materialnya. Maka ada kemungkinan kalau hujan ada lahar baru,” jelasnya, dilansir dari laman RRI, Sabtu (18/5/24).
Baca Juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Aktifkan Posko Pusat Komando selama World Water Forum Berlangsung
Dalam kesempatannya ia menyebutkan ada 38 jalur lahar dingin yang mengalir dari Gunung Marapi, Sumatera Barat. Berdasarkan keterangan ahli yang telah dimintai wawancarai oleh Kemensos, kemungkinan lahar dingin susulan akan melintas di 28 jalur itu lagi.
“Dia keluar di jalur 28 jalur itu, pasalnya kejadian ini pernah terjadi pada tahun 1975. Yang artinya hal ini terulang kembali,” jelasnya.
Selanjutnya, Kementerian Sosial telah memetakan terkait wilayah yang rawan. Kemensos masih berupaya untuk merelokasi warga yang tinggal di titik-titik rawan itu.
"Sudah ada daerah rawannya. Forkopimda juga sudah mengerti soal itu, berarti rumah-rumah itu ada risiko kena. Tapi kan enggak bisa menjelaskannya dengan mudah," ujarnya.
(fa/hn/nm)