www.tribratanews.com - Jakarta. Menko PMK, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam penanganan Tuberkulosis (TBC). Penanganan ini perlu dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir.
“TBC tidak bisa diselesaikan hanya oleh Kementerian Kesehatan saja, tetapi juga melibatkan seluruh stakeholder. Baik di internal pemerintah maupun masyarakat,” ujarnya, dilansir dari laman RRI, Jumat (29/11/24).
Dalam keterangannya ia juga menyoroti pentingnya edukasi dan penguatan infrastruktur dalam upaya pemberantasan TBC.
Menurutnya, hal itu bisa memperkuat kesadaran masyarakat sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk mencegah penyebaran TBC.
“Ini bukan hanya soal mengobati, tetapi juga membuat lingkungan menjadi lebih sehat. Edukasi masyarakat menjadi penting, infrastruktur menjadi penting,” ujarnya.
Selanjutnya ia juga mengingatkan bahwa dampak TBC tidak kalah besar dibandingkan Covid-19, yang telah menyebabkan banyak korban jiwa. Indonesia memiliki potensi untuk menanggulangi TBC dengan sukses, seperti penanganan Covid-19.
“Kuncinya kita harus bisa melihat ini sebagai sebuah krisis, semua pihak bekerja keras untuk menyelesaikannya dari hulu ke hilir. Semua kementerian dan lembaga terlibat dengan cara serupa dapat dilakukan untuk penanganan TBC,” jelasnya.
(fa/hn/nm)