Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi pada regulasi atau perizinan guna meningkatkan investasi di sektor hulu migas.
"Kami sedang merumuskan langkah-langkah komprehensif dan terukur, khususnya pada regulasi perizinan," ujar Menteri ESDM, Rabu (11/9/24).
Menurut Menteri ESDM, peraturan perizinan yang ada saat ini terkesan rumit. Untuk meningkatkan investasi di sektor hulu migas, maka perlu dilakukan sebuah langkah konkret.
"Karena perizinan kita terlalu banyak, ada kurang lebih sekitar 300 lebih izin. Nah, ini kita pangkas, kita akan potong," ungkap Menteri ESDM.
Baca Juga: Bareskrim Tindaklanjuti Pendampingan PON
Lebih lanjut, pemerintah juga akan memberikan insentif atau sweetener kepada investor agar mau menanamkan modalnya di Indonesia. Menteri ESDM mengatakan saat ini banyak negara sedang berlomba untuk bisa mendapatkan investor asing untuk menanamkan modalnya di sektor hulu migas.
"Kita akan memperhatikan sweetener-sweetener yang mumpuni untuk kemudian bisa kita menawarkan kepada investor. Karena hampir semua negara dunia sekarang berlomba-lomba untuk mencari FDI (foreign direct investment) di sektor hulu migas," ujar Menteri ESDM.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menyebutkan kontrak bagi hasil dengan skema gross split baru (new GS) disiapkan untuk mendorong investasi hulu migas di Indonesia lebih menarik lagi.
Kontrak tersebut menyederhanakan komponen bagi hasil (split) kontraktor dalam kontrak GS, yang sebelumnya mencakup 13 komponen menjadi hanya lima komponen, sehingga lebih implementatif, sederhana, dan besaran bagi hasilnya juga lebih menarik bagi kontraktor.
(ndt/hn/nm)