Tribratanews.tribratanews.com - Surabaya. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Dr. (H.C.) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd., mengungkapkan bahwa pendamping desa diminta terus fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa serta pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal.
Menurutnya kedua langkah itu mampu mempercepat peningkatan manajemen pengelolaan, kreativitas, dan inovasi masyarakat. Khususnya di dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam di desa secara maksimal dan berkelanjutan.
"Dalam positioningnya, tenaga pendamping desa ini harus profesional ideologis. Artinya apa, semuanya harus bekerja secara profesional sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya," jelasnya, dilansir dari laman RRI, Selasa (17/9/24).
Menurut dia dengan visi pengabdian yang dibangun sejauh ini, diharapkan dapat mempercepat pendamping dan pegiat desa. Ini untuk berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk jika dalam waktu dekat berganti Menteri Desa yang baru.
Selanjutnya ia juga berpesan agar cita-cita totalitas perjuangan dalam menuntaskan masalah desa selama ini terus aktif dan terhubung ke berbagai pelosok desa.
Baca Juga: Polisi Sebut Kekerasan Karyawan di Perusahaan Animasi Sejak 2022
"Siapa pun pemimpinnya, siapapun menterinya, tetapi kita harus sama-sama satu ideologi dan visi, sehingga ketika bicara kinerja profesional, maka lakukan lah se profesional mungkin," jelasnya.
Dr. (H.C.) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, juga meyakini kesamaan fondasi ideologi dan visi itu akan terus menumbuhkan komitmen bahwa desa harus mencapai puncak kemandiriannya.
Mendes PDTT, optimistis bahwa akan terus melanjutkan komitmen perjuangan bagi kesejahteraan masyarakat desa itu, kendati perannya dalam waktu dekat ini tak lagi di Kemendes PDTT. Menurutnya, perjuangan demi terwujudnya masyarakat desa yang mandiri itu harus berkelanjutan. Sehingga perlu terus dikawal dan disuarakan.
"Saya selalu berpandangan bahwa ketika kita memiliki kesamaan ideologi dan visi, maka kebersamaan itu tidak akan pernah berakhir. Meskipun saya harus pindah ruangan, harus pindah atmosfer, itu mungkin hanya berganti bermain peran saja. Sebab substansi kebersamaan visi perjuangan itu tetap sama," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan seluruh pegiat desa dan pendamping desa terus melakukan evaluasi kinerja secara rutin. Ini agar dalam praktiknya tersebut tetap terstruktur secara sistematis.
Hal ini akan memantapkan visi dan posisi kebijakan pembangunan yang diterapkan benar-benar menyentuh pada persoalan desa, baik secara makro maupun mikro.
"Ideologi ini lah yang harus menjadi landasan utama dalam perjuangan kita, dalam pendampingan kita. Sehingga pengabdian kita pada masyarakat itu lebih bermakna," tutupnya.
(fa/hn/nm)