Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pelayanan kesehatan primer menjadi layanan yang paling dekat di masyarakat.
Oleh karena itu, ia melihat, perlu fokus pada upaya untuk menjaga orang tetap sehat, daripada mengobati orang sakit.
“Menjaga tetap sehat itu bukan sifatnya kuratif tapi promotif. Itu sebabnya kenapa dikumpulin, karena sejak zamannya Orde Baru berhenti, kita lupa ngurusin gimana caranya hidup sehat, kita lebih banyak ngurusin gimana caranya ngobatin orang sakit,” ujar Menkes Budi, Kamis (29/2/24).
Baca Juga: Menteri PPN Suharso: Indonesia Siap Ikuti World Expo 2025 di Osaka
Menurut Menkes Budi, dengan kesehatan yang terjaga, masyarakat akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan lebih produktif. Apalagi, Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada 2030.
Untuk itu, Menkes Budi menegaskan perlu ada kontribusi dan peran pemerintah pusat, daerah provinsi, kabupaten, kota, hingga desa untuk membangun sistem kesehatan yang berfokus pada menjaga kesehatan.
Ia menuturkan, upaya menjadikan masyarakat Indonesia tetap sehat merupakan ide luar biasa dari para pendahulu yang hebat. Oleh karena itu, program revitalisasi akan melibatkan pembangunan 300 ribu posyandu di tingkat dusun, 85 ribu puskesmas pembantu, serta revitalisasi 10 ribu puskesmas di kecamatan serta kelurahan.
Revitalisasi ini dimulai dengan memberikan perhatian kepada kader, bidan, perawat, alat-alat kesehatan, alat laboratorium puskesmas, dan gedung-gedung puskesmas. Menkes Budi juga menyatakan bahwa anggaran rumah sakit akan dialihkan ke puskesmas dan posyandu.
“Semua alat kesehatan harus dilengkapi, mulai dari layanan, skrining, imunisasi, dan edukasi serta seluruh pelayanan menjadi digitalisasi agar pelayanan lebih murah, sederhana dan lebih cepat,” tutup Menkes Budi.
(ndt/pr/nm)