Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Selain bahan pokok, satu lagi yang rawan langka menjelang lebaran nanti adalah BBM. Kondisi ini terutama terjadi pada ruas-ruas jalan yang dipenuhi para pemudik, termasuk di jalan tol.
Jika terjadi kemacetan, kelangkaan BBM akan semakin memperpanjang macet, jika ada kendaraan yang mogok karena kehabisan BBM. Untuk itu, perlu manajemen ketersediaan BBM yang cukup di setiap SPBU yang ada di jalur mudik, dan diperlukan pelayanan service mobile, dalam mengantisipasi mobil para pemudik yang kehabisan BBM tersebut. Sabtu (9/4/22).
Meski kejadian di atas sudah sering terjadi saat ada aktifitas mudik sebelum pandemi Covid 19, pemerintah tetap perlu mengantisipasi jumlah kebutuhan BBM di saat mudik lebaran nanti. Apalagi tidak banyaknya acara mudik bersama yang dilakukan perusahaan-perusahaan terhadap karyawan atau pelanggannya, menyebabkan penggunaan kendaraan pribadi diperkiraakan meningkat tajam.
Situasi ini akan mendongkrak konsumsi BBM saat mudik lebaran nanti. Beruntung, kita melihat kesungguhan Polri untuk mengingatkan stake holder terkait antispasi membludaknya para pemudik.
Menurut dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bina Nusantara, Dr. Rahmat Edi Irawan, S.Pd, M.IKom., semua pemangku kepentingan dalam pengamanan stok dan distribusi BBM di jalur mudik, harus duduk bersama guna mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik dan kebutuhan BBM mereka.
"Jika stratagi dan antisipasinya sudah ada, Polri juga pasti akan terbantu dalam memastikan kelancaran dan keamanan mudik lebaran nanti", jelas dosen Universitas Bina Nusantara.
Semoga semua perencanaan dan strateginya, bisa direalisasikan nanti. Sehingga horor di jalanan sepanjang mudik Idul Fitri seperti tahun 2017 lalu tidak terjadi lagi.