Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Direktur Pengurangan Sampah, Ir. Sinta Saptarina Soemiarno, M.Sc., berharap melalui pendidikan lingkungan hidup para pemuda dapat berperan sebagai agen perubahan. Guna menuju masyarakat yang memiliki kesadaran dalam melestarikan lingkungan.
"Kelompok pemuda agar menjadi agen perubahan. Ini yang bisa mengubah perilaku menuju kesadaran lingkungan, membela kepentingan lingkungan," ujarnya, dilansir dari laman resmi RRI, Minggu (05/05/24).
Pihaknya pun berharap Green Economy Youth Organization (GEYO) bisa mendorong generasi muda untuk menjadi pelopor dalam penanganan tiga krisis yang dihadapi bumi. Yakni krisis keanekaragaman hayati, krisis perubahan iklim, dan krisis polusi.
Baca Juga: Final Thomas Cup 2024 Indonesia Gagal Juara Usai Takluk dari China 1-3
Dalam keterangannya ia menyebutkan tiga krisis ini disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk, kesenjangan ekonomi yang semakin lebar. Serta perubahan gaya hidup manusia.
Menurut dia dalam menghadapi tiga krisis ini dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk menciptakan kestabilan iklim, hidup yang selaras dan damai dengan alam, dan bumi yang bebas dari polusi. Dalam kesempatan tersebut, pihaknya menyoroti tentang pentingnya generasi muda berperan dalam menjaga lingkungan agar bumi tetap layak dihuni di masa depan.
"Tanggung jawab generasi saat ini dalam mitigasi perubahan iklim dan beradaptasi terhadap dampaknya. Ini untuk memastikan generasi mendatang masih mewarisi bumi yang layak huni," ujarnya.
Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa generasi muda, perlu memiliki jiwa kepemimpinan dan kecerdasan transglobal untuk dapat memberdayakan masyarakat. Lalu memiliki kemampuan mengelola lingkungan dengan baik sehingga menghasilkan produktivitas lingkungan yang tinggi.
(fa/hn/nm)