www.tribratanews.com - Kemenkes RI memonitor, kondisi kualitas udara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) tidak sehat. Buruknya kualitas udara Palangkaraya diakibatkan oleh kepulan asap akibat karhutla.
"Masih di atas 90 persen rata-rata, status asapnya tebal. Artinya di atas 90 persen adalah kalau dilihat dari itu sudah masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat," jelas Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangkaraya, Vissia Didin Ardiyani, Minggu (10/9/23).
Vissia Didin Ardiyani mengungkapkan, masyarakat Palangkaraya yang memiliki riwayat asma dan jantung, sangat terdampak dari polusi udara tersebut. Kemenkes Palangkaraya mengimbau, masyarakat tetap menggunakan masker selama beraktivitas.
Baca Juga: Ketum Bhayangkari Lepas Peserta City Ride Road to Tour Of Kemala
"Orang-orang yang sensitif seperti orang-orang yang terkena asma atau yang punya penyakit jantung. Polusi udara ini kemungkinan besar untuk terserang asma itu cukup beresiko," tambahnya, dilansir dari
rri.co.id.
Dari polusi udara akibat asap karhutla itu, Vissia menuturkan, masyarakat akan mengalami pusing. Rasa pusing itu diakibatkan, karena tubuh menghirup udara Co2 yang berlebihan.
"Kebakaran hutan ini asap yang ditimbulkan itu terdiri dari ada Co2, di situ kemudian ada debu. Paling mencolok adalah pusing yang sering dirasakan karena Co2 itu emisikan dengan sangat besar," tutupnya.
(ek/hn/nm)