Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Masyarakat Indonesia digemparkan dengan kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu (7/12/22) kemarin. Jelang Natal dan Tahun Baru ini, masyarakat diimbau untuk tidak terpengaruh propaganda jaringan ISIS dan Al-Qaeda melalui media cetak maupun media sosial.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen. Pol. Boy Rafli Amar menjelaskan, hal yang perlu diwaspadai yakni, aktivitas pendanaan terorisme. Karena kegiatan tersebut memanfaatkan momen penggalangan bantuan atau donasi kemanusiaan yang dijadikan alat propaganda untuk menarik simpati sekaligus menunjukkan eksistensi mereka kepada masyarakat.
Baca juga : Polda Jabar : Pasca Ledakan Bom Bunuh Diri, Polsek Astana Anyar Banjir Karangan Bunga dari Warga Bandung
"Momentum tersebut dimanfaatkan oleh kelompok teror dengan menyebarkan video mengenai bantuan. Video tersebut digunakan sebagai alat propaganda untuk menarik simpatisan dan menunjukkan eksistensi kelompok mereka," jelas Komjen. Pol. Boy Rafli Amar, dikutip dari laman BNPT, Jumat (9/12/22).
Komjen. Pol. Boy mengungkapkan, sebagai langkah pencegahan radikalisme dan terorisme, pihaknya bekerja sama dengan berbagai unsur lapisan masyarakat dengan melakukan pendekatan secara soft approach. Caranya, dengan melakukan transformasi wawasan kebangsaan, revitalisasi nilai Pancasila, moderasi dalam beragama, pelestarian akar budaya bangsa, dan transformasi pembangunan kesejahteraan.
(bg/hn/um)