Kemenhub: Bandara Perairan Punya Potensi Tarik Kunjungan Wisatawan

22 June 2024 - 09:00 WIB
Source Foto: Dok. Kemenhub

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai pengoperasian bandara perairan memiliki potensi yang besar, selain menjadi alternatif transportasi juga bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.

"Pengoperasian bandar udara perairan dan seaplane di negara kepulauan seperti Indonesia selain dapat menjadi opsi dalam meningkatkan konektivitas, juga dapat menjadi peluang baru bagi wilayah-wilayah di Indonesia dalam menarik minat wisatawan dan pengembangan destinasi wisata," ungkap Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub Robby Kurniawan, Jumat (21/6/24).

Menurutnya, bandara perairan memiliki potensi dan peluang bagi negara Indonesia yang karena dapat menjadi alternatif transportasi penyeberangan, menghubungkan antar ibu kota provinsi atau kota-kota besar dengan kota lainnya.

Baca Juga: [HOAKS] Merokok dapat Sembuhkan Covid-19

Selain itu, bisa menjadi media penghubung bagi para pelancong dari hub airports ke destinasi wisata berbasis perairan, serta menjadi simpul transportasi perintis bagi daerah pulau dan kepulauan khususnya di wilayah 3T.

Kepala Robby mengungkapkan, pada tahun ini, Baketrans melaksanakan analisis kebijakan dan studi kelayakan terkait pengoperasian bandar udara perairan berstatus umum dengan fokus usulan berupa pilot projek di wilayah selatan Bali yang kemudian akan berperan sebagai penghubung.

Berdasarkan kajian yang dilakukan Baketrans Kemenhub dan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2024, pemilihan Kepulauan Bali ini didasarkan pada jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara tertinggi di Indonesia. Ia menyontohkan, pada 2018, Denpasar menerima 6 juta kedatangan wisatawan dan diproyeksikan pada 2024 akan menjadi 6,6 juta kedatangan.

Oleh karena itu, menurut Kepala Robby, karena banyaknya penyewaan helikopter saat ini, seaplane (pesawat amfibi) menjadi alternatif yang menarik untuk dipertimbangkan.

“Bali sudah memiliki pangsa pasar sendiri tersendiri, saat ini industri aviasi di Bali luar biasa, untuk transportasi sewa helikopter sudah sangat berkembang dan peminatnya sangat banyak, jadi seaplane ini bisa menjadi alternatif,” ujar Kepala Robby.

Lebih lanjut, Baketrans sebelumnya telah memetakan lima lokasi yang sudah disurvei dalam segala aspek, yakni Danau G20, Pantai Jerman, Pantai Sanur, Pantai Geger dan Pantai Mertasari. Dari hasil kajian tersebut lokasi yang terpilih adalah Pantai Mertasari dengan pertimbangan nilai kelayakan pengoperasian, pengembangan wilayah, ekonomi dan finansial, teknis pembangunan, angkutan udara, lingkungan dan sosial yang tertinggi.

Baketrans juga sudah melakukan review terhadap semua regulasi dalam rangka mendukung pengoperasian pesawat amfibi, penyusunan standar operasional prosedur dan NSPK, serta standar minimum yang diperlukan dalam membangun bandar udara perairan yang sifatnya umum.

(ndt/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment