Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan langkah untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dalam Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum, pada 10--11 Oktober 2023. Sama seperti penyelenggaraan kegiatan internasional sebelumnya di Bali, salah satu yang dilakukan adalah memanfaat kendaraan listrik yang akan digunakan oleh petugas maupun para delegasi nanti.
"Teman-teman dari kepolisian itu mereka pakai kendaraan listrik saat melakukan patroli dan pengawalan untuk KTT AIS Forum. Kendaraan-kendaraan di venue juga rata-rata sudah kendaraan listrik meski memang tidak ada keharusan untuk hal itu," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam konferensi pers secara daring, Jumat (6/10/23).
Langkah lain yang dilakukan adalah memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) untuk lampu penerangan yang digunakan di sepanjang jalan.
Lampu-lampu tersebut merupakan infrastruktur yang sama dan dibangun pada saat KTT G20 Indonesia berlangsung di Bali pada November 2022. Keberadaannya dipertahankan karena merupakan salah satu bentuk komitmen Pemprov Bali dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Terkait upaya memberikan kenyamanan terhadap para delegasi KTT AIS Forum, Dewa Indra mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung untuk menjamin kebersihan dan pembersihan sampah khususnya di sekitar Nusa Dua. Sehingga lingkungan senantiasa asri dan nyaman.
DLHK pun dikatakannya akan menggelar patroli dan mengatur pembuangan sampah selama KTT AIS Forum berlangsung dan memastikan waktu pembuangannya tidak akan bersamaan dengan kedatangan para delegasi KTT AIS Forum.
Baca Juga: AIS Youth Conference Jadi Sarana Tingkatkan Kesadaran Generasi Muda tentang Isu Kelautan dan Iklim
Sementara kepada masyarakat Bali, Made Indra meminta agar turut bersama menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan, baik di sepanjang rute menuju tempat KTT AIS Forum berlangsung hingga di area lainnya, untuk menjaga kenyamanan peserta.
"Kami pastikan di seluruh area dan rute yang dilalui oleh peserta itu bisa dijaga kebersihannya. Terjaga urusan sampah dan aktivitas lainnya. Kami siapkan pengawasan khusus mulai besok hingga selesai acara itu bisa terkontrol betul kebersihannya sehingga tidak akan menimbulkan ketidaknyamanan," jelasnya.
Terkonfirmasi 32 negara akan hadir, dengan 5 Kepala Negara hadir langsung di Bali yaitu Presiden Micronesia, Perdana Menteri Niue, Perdana Menteri São Tomé and Príncipe, Perdana Menteri Timor-Leste serta Perdana Menteri Tuvalu.
KTT AIS Forum mengusung tema utama "Membina Kolaborasi, Memajukan Inovasi untuk Laut dan Masa Depan Bersama" (Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future). Sementara tiga subtema dari forum tersebut yakni Blue Economy; Our Ocean, Our Future; dan Solidarity.
Fiji dan Tonga akan mengirimkan Deputi Perdana Menteri. Sementara Maldives, Madagascar, Marshall Islands, Palau, Seychelles, Singapore, Solomon Islands, Papua Nugini mengirimkan Menterinya.
Selanjutnya Carbo Verde, New Zealand akan menghadirkan Wakil Menteri. Ireland, Japan, Cyprus, Samoa, Malta, United Kingdom, Saint Lucia, Cook Island, Filipina dan Suriname menghadirkan Duta Besarnya.
Sementara empat Organisasi Internasional yang akan hadir adalah Melanesian Spearhead Group, Pacific Island Forum, Association of Southeast Asian Nations, United Nations Development Programme.
(ta/pr/nm)