Tribratanews.tribratanews.com - Makassar. Presiden Ir. H. Joko Widodo resmi menaikkan harga BBM bersubsidi, yakni pertalite dan solar. Jokowi mengatakan hal ini terkait dengan peningkatan subsidi dari APBN. Pertalite naik menjadi Rp10.000 dan Solar menjadi Rp6.800.
Adanya kenaikan harga ini dinilai dapat mengurangi kebocoran penggunaan BBM bersubsidi. Terutama BBM jenis Pertalite maupun Solar subsidi. Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman menyebut pemerintah memutuskan untuk mengerek harga BBM, maka dipastikan kebocoran penggunaan BBM bersubsidi dapat ditekan. Pasalnya, para pelaku penyalahgunaan akan berpikir dua kali jika gap antara harga jual dan harga keekonomian BBM semakin mengecil.
“Bisa (mengurangi kebocoran). Kalau gap semakin kecil, tidak menarik bagi pelaku penyalahgunaan. Kalau harga BBM naik, dan harga crude dan lain-lain stabil, kompensasi turun,” tegas Anggota Komite BPH Migas.
Namun demikian, kenaikan BBM ini dibarengi dengan banyaknya isu negatif. Isu negatif yang berkembang bisa membuat stabilitas ekonomi dan keamanan yang terganggu.
Dampaknya, akan membuat masyarakat resah dan mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Akibat, kondisi yang sebelumnya dirasakan sudah aman, bisa berubah menjadi tidak aman.
Dengan itu Irjen. Pol. Drs. Nana Sudjana, M.M., selaku penanggungjawab keamanan di wilayah Sulawesi Selatan, meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan isu negatif seiring kenaikan BBM. Masyarakat sebaiknya selalu mengecek kebenaran setiap informasi yang diperoleh, sebelum mencerna dan bereaksi.
“Saya yakin warga Sulsel orangnya cerdas-cerdas sehingga tidak mudah percaya isu negatif yang diperoleh, utamanya melalui media sosial. Upayakan selalu cek kebenaran sebelum ikut menyebar isu-su tersebut,” tegas Kapolda Sulsel, Minggu, (4/9/22).
Jenderal Bintang dua Polda Sulsel tersebut menjelaskan bahwa pihaknya akan menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat Sulsel pasca naiknya BBM. Untuk itu, sambungnya, tidak usah panik dan gusar dengan kenaikan BBM ini. Mengingat akan ada bantuan sosial yang mengiringi kenaikan harga BBM bersubsidi, sebagai konsekuensinya.
“Apalagi kita juga telah mendengar keputusan pemerintah bahwa adanya penetapan penyesuaian harga BBM. Namun kami imbau agar tetap tenang, jangan terpancing isu – isu negatif, maupun berita hoaks dari sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Kapolda Sulsel.
Mantan Kapolda Sulawesi Utara itu juga menambahkan akan terus memantau pasca naiknya harga BBM. Termasuk memantau ketersediaan BBM di lapangan dengan berkoordinasi dengan Pertamina, agar tidak ada penimbunan sehingga ketersediaan BBM tetap ada dan bisa dinikmati masyarakat.