Kapolda Riau Siap Mendukung dan Memperkuat Pengamanan Kebun Sawit PTPN V

28 August 2024 - 14:29 WIB
www.tribratanews.com - Pekanbaru. Kapolda Riau Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si., menyatakan siap mendukung dan memperkuat pengamanan pekebunan sawit milik negara, PT Perkebunan Nusantara V dari aksi pencurian produksi.

“Titik mana yang memerlukan kehadiran polisi, (disaat) buah lagi bagus, namun rawan pencurian, nanti kita bantu. Silahkan koordinasi dengan kami,” ujarnya.

Jenderal Bintang Dua tersebut dalam kunjungannya di Kantor PTPN V di Jalan Rambutan, Pekanbaru, Kamis (26/8/21).

Langkah ini merupakan bentuk dukungan kepolisian untuk membantu PTPN V yang kini mencapai titik produktivitas tandan buah segar (TBS) sawit tertinggi sepanjang sejarah perusahaan berdiri. Terlebih lagi, tingginya angka produktivitas tersebut dibarengi dengan meroketnya harga sawit dalam beberapa waktu terakhir.

"Jadi artinya ini kan sudah dibangun PTPN V. Kami ingin berkontribusi dengan ekosistemnya. Pencurian sawit harus diatasi dan pelakunya mendapat efek jera," terang Kapolda Riau.

"Kami juga mengingatkan kepada setiap Polsek, utamanya pelaku tipiring yang sering berlindung dengan peraturan perundangan lainnya yang membatasi nilai tertentu, maka ada undang-undang perkebunan yang dapat digunakan," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Riau turut mengapresiasi strategi PTPN V yang berhasil memecahkan rekor laba tertinggi sepanjang sejarah sepanjang 2020 lalu dengan pendapatan bersih sebesar Rp417 miliar. Laba yang diraih PTPN V itu sendiri berpotensi kembali terlampaui pada tahun ini. Pasalnya, laba bersih unaudit sepanjang semester pertama tahun ini telah mencapai Rp492 miliar.

Efesiensi dan strategi yang tepat membuat PTPN V menjadi perusahaan yang kuat. Sehingga, PTPN V mampu terus mencatatkan kinerja gemilang, kesempatan tersebut harus dapat dimaksimalkan sebaik mungkin demi meningkatkan kesejahteraan dan dan memajukan ekonomi bangsa

"Menurut Kapolda Riau, kemajuan diperoleh dari ekonomi. Membawa ekonomi maju itu sejatinya tergantung seberapa kuat finansial kita. Indonesia akan memasuki bonus demografi pertama di 2024. Untuk itu, kita perlu intervensi di jalur masing-masing. Ini sawit lagi bagus hingga perlu sentuhan dan persamaan perspektif," jelasnya.

Share this post

Sign in to leave a comment