Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kapolda NTT, Irjen. Pol. Drs. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., mengharapkan agar turnamen e-Sport di Provinsi berbasis kepulauan itu dijadikan sebagai turnamen bulanan agar bisa terkontrol.
"Ya ini kan permainan seperti ini banyak sekali diikuti oleh anak-anak muda, tentunya kita harap agar bisa dijadikan sebagai turnamen bulanan, turnamen tiga bulan dan turnamen enam bulan," ujar Irjen. Pol. Daniel, Senin (10/6/24).
Ia mengatakan, bahwa jumlah player E-Sport di NTT ini mencapai ratusan ribu orang dan yang paling mendominasi ujar dia adalah anak muda. Karena itu, jika ribuan anak muda itu dikumpulkan dan dijaring tentu akan akan bisa mengorganisasikan anak-anak muda tersebut.
Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Nonton Langsung Pertandingan Timnas Indonesia vs Filipina
"Tujuannya adalah anak-anak muda itu bisa kita bina dan tahu arahnya mereka serta pemikiran mereka sehingga kegiatan mereka bisa lebih positif," tuturnya.
Tak hanya itu juga turnamen seperti itu juga tambah dia dapat mencegah generasi muda untuk terjerumus dalam berbagai macam kejahatan siber. Dalam sambutannya Orang nomor satu di Polda NTT itu berharap agar lewat e-Sport anak-anak muda dapat dibina untuk menyalurkan hobi mereka.
Hal tersebut berkaitan dengan urgensi yang signifikan dari berbagai aspek seperti sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan mental.
"Contohnya dari aspek ekonomi bisa menciptakan peluang ekonomi melalui investasi sponsor dan penciptaan lapangan kerja profesi baru seperti pemain profesional, pelatih dan penyelenggaraan acara menjadi semakin umum," terangnya.
Sementara di bidang pengembangan keterampilan e-sport membantu mengembangkan keterampilan seperti kerja tim, komunikasi pengambilan keputusan secara cepat. Ketua Panitia kegiatan AKBP Agustinus Christmas mengataka,n bahwa ada sekitar 210 komunitas yang ikut serta dalam turnamen tersebut.
Dengan jumlah pemain mencapai kurang lebih 1.050 pemain tidak hanya dari Kota Kupang saja, namun juga dari berbagai daerah di NTT.
(sy/hn/nm)