Kapolda NTT Hadiahi Kaki Palsu, Mimpi Seorang Bocah Disabilitas Bisa Terwujud

3 October 2020 - 15:56 WIB
www.tribratanews.com – Kupang. Janji Kapolda NTT, Irjen. Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., untuk memberikan bantuan berupa kaki palsu kepada bocah penyandang disabilitas yang bernama Stenli Yesi Ndun telah ditepati.

Sebelumnya beberapa hari yang lalu, Kapolda NTT menyatakan akan memberikan bantuan kepada Yesi yang berharap memiliki kaki palsu.

Tidak menunggu lama, Kapolda NTT segera meminta Kabid Dokkes Polda NTT, Kombes Pol dr. Sudaryono dan Kepala RS Bhayangkara Titus Uly Polda NTT, Kompol dr. Herry Purwanto untuk membuatkan kaki palsu.

Tim dari Polda NTT pun langsung melakukan home visit di rumah Stenly Yesi Ndun di RT 006/RW 003, Dusun II Desa Tuapanaf, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Tim juga mengumpulkan data serta mewawancarai Yesi dan keluarga.

Kini, bertempat di Mapolsek Takari, Jumat (2/10/2020), Kapolda NTT bersama Ketua Bhayangkari Polda NTT, Evie Latif menemui langsung dan memasangkan kaki palsu sebelah kanan pesanannya kepada Stenli Yesi Ndun.

Suasana haru sangat terasa ketika Stenly Yesi Ndun menangis bahagia bisa berjalan normal setelah mendapat hadiah kaki palsu dari orang nomor satu di Polda NTT tersebut.

Untuk mencairkan suasana haru, Lotharia Latif sempat bertanya ke Yesi Ndun, apa cita-citanya kelak?

“Saya ingin menjadi tentara,” singkat Yesi polos.

Jawaban spontan ini mendapat respon hangat dari Kapolda NTT, Irjen Lotharia Latif yang memberi semangat kepada Yesi Ndun supaya rajin belajar.

“Jangan patah semangat. Terus belajar dan pasti Yesi menjadi salah satu orang sukses dari Takari,” ujar mantan Kepala Korpolairud Baharkam Polri ini.

Pada kesempatan itu, Latif menyampaikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan meraih sukses. Namun yang paling penting adalah punya kemauan dan bekerja keras untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

Kapolda NTT, Lotharia Latif dan keluarga beserta jajaran Polda NTT mendoakan agar Yesi menjadi orang hebat dan sukses, karena banyak orang yang memiliki keterbatasan tapi bisa sukses.

Untuk diketahui, Stenli Yesi Ndun merupakan anak kedua dari pasangan Zet Ndun dan Yerni Padanada. Kedua orang tuanya merantau ke Kalimantan menjadi pekerja di kebun kelapa sawit sejak 2013.

Sejak usia belia, Yesi dan tiga saudaranya yang lain diasuh oleh sang nenek. Sejak lahir, Yesi tidak memiliki kaki yang lengkap karena kaki kanannya yang mengalami kecacatan.

Sehari-hari Yesi ke sekolah dengan bantuan tongkat dan sudah lama ia merindukan kaki palsu untuk membantu aktivitasnya.

Ketika berumur tiga tahun, Yesi dan saudari kembarnya, Stela Ndun tinggal bersama kakek dan neneknya. Himpitan ekonomi, membuat kedua orangtua mereka merantau ke Kalimantan.

Meski fisiknya tak sempurna, bocah ini tetap semangat ke sekolah menggunakan tongkat dari kayu. Kayu itulah yang tadinya digunakan sebagai pengganti kakinya.

Saban hari, Yesi harus berjalan sejauh 1 KM ke sekolah. Bocah kelas 1 SDN Bijaesahan ini bermimpi punya kaki palsu. Namun orangtuanya yang hanya sebagai buruh kasar di Kalimantan tak memiliki dana.

Di rumah berdinding kayu, selain bersama tiga saudara kandungnya, Yessi tinggal bersama dengan empat cucu kakek neneknya.

Selain memberikan bantuan kaki palsu untuk Yesi, Kapolda NTT Irjen Pol. Lotharia Latif membagikan bantuan sosial kepada warga penyandang disabilitas dan para orangtua kurang mampu berupa sembako.

“Bantuan sosial (adalah) bentuk kepedulian pada masyarakat,” ujar Latif.

Tidak hanya bantuan sosial, Kapolda NTT juga menyerahkan sejumlah alat pelinfung diri (APD) kepada jajaran anggota Polsek Takari.

“Para anggota merupakan kelompok yang tugasnya penuh resiko tinggi sehingga perlu dibekali APD dan alat kesehatan supaya anggota sehat,” pungkasnya.

(my/bq/hy)

Share this post

Sign in to leave a comment