Tribratanews.tribratanews.com - Jawa Timur. Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen. Pol. Imam Sugianto menjelaskan, bahan yang meledak di Kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob seberat satu Kg. Salah satu bahan peledak itu adalah bondet atau bom ikan.
“Bahan itu digunakan Tim Jibom manakala menemukan atau menyita barang peledak dari temuan maupun yang diserahkan masyarakat kemudian dimusnahkan menggunakan bahan black powder dan bahan peledak lain, seperti serbuk arang dan potasium," ujar Kapolda dikutip dari Antara, Senin (4/3/24).
Ia mengatakan, bahan peledak itu masuk kategori low explosive. Sebab, banyak saksi mata melihat ada efek asap putih yang menjadi salah satu tanda low explosive.
Baca Juga: Bawaslu Akan Terus Pantau Pemungutan Suara Ulang Pemilu di Malaysia
Kapolda menyebut, barang tersebut sebenarnya hendak diledakkan atau didisposal oleh petugas menggunakan bubuk hitam yang juga terdapat di gudang penyimpanan. Kemudian, penyebab awal ledakan diduga karena faktor cuaca yang mempengaruhi suhu ruang di gudang penyimpanan.
Selain itu, kata Kapolda, bangunan yang digunakan menyimpan bahan peledak itu kondisinya sudah termakan usia.
"Gudang penyimpanan ini ternyata itu rumah yang dibangun dari tahun 1951, cukup tua bangunannya," ungkapnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim Kombes. Pol. Sodiq Pratomo, bahan peledak kategori low explosive memang memiliki kerawanan meledak. Ia menyebut, ledakan tak hanya terjadi apabila cuaca sedang panas, namun kondisi hujan bisa menjadi pemicu kejadian, sebab mempengaruhi kondisi kelembaban suhu ruangan.
"Sangat sensitif atau riskan terhadap gerakan, panas, tekanan. Kalau high tidak sensitif, itu dari analisa kami," ungkapnya.
Diakui Kapolda, pihaknya masih butuh waktu untuk mendapatkan kepastian soal penyebab ledakan yang terjadi pagi tadi. Namun, kesimpulan sementara-nya itu karena kondisi lembab, terus terkena matahari, sehingga timbul ledakan.
“Petugas kini masih melakukan proses pembersihan atau sterilisasi area dari sisa-sisa ledakan, baik itu serpihan bangunan maupun bahan-bahan kimia lainnya yang ada di gudang penyimpanan,” jelasnya.
(ay/pr/nm)