www.tribratanews.com - BMKG memprediksi tentang dampak fenomena La Nina di sejumlah wilayah Indonesia yang potensial terjadi pada akhir 2024 hingga Mei 2022. La Nina berakibat pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia dan membuat musim hujan terjadi lebih lama. Dampak negatif yang diprediksi terjadi seperti meningkatnya volume air sungai, sehingga dapat meluap.
Kapolda Banten, Irjen Pol. Rudy Heriyanto, mengaku telah memberi peringatan kepada seluruh personel baik di Polda maupun di Polres jajaran untuk senantiasa siaga menghadapi kontijensi bencana alam.
“Personel sudah harus menyiagakan diri menghadapi kontijensi bencana alam, cek kesiapan peralatan dan lakukan pelatihan kepada personel untuk yakinkan secara fisik personel siaga bencana,” jelasnya.
Selain itu, Kapolres jajaran diminta untuk memetakan wilayah yang potensial terjadi banjir dan tanah longsor. Di sisi lain, pihaknya telah membentuk tim bencana alam untuk membantu masyarakat dengan menugaskan Karoops Polda Banten Kombes Pol Amiluddin Roemtaat dan para Kapolres untuk melakukan konsolidasi dengan BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemda, Badan SAR dan instansi terkait lainnya dan mempersiapkan semua sumber daya yang dimiliki dalam menghadapi dampak dari fenomena La Nina di wilayah Banten.
“Tolong para Kapolres mapping wilayahnya yang potensial terjadi bencana banjir dan longsor, sehingga kita dapat menyusun rencana kontijensi pada daerah rawan bencana tersebut. Kami akan segera konsolidasi dengan instansi terkait, diawali secara virtual pada Senin (8/11) mendatang dan dilanjutkan dengan pelaksanaan apel kesiapsiagaan bencana antar instansi,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, pada September 2024 dan Oktober 2021, beberapa bencana banjir telah dilaporkan terjadi di wilayah Banten. Pada 14 September 2021, banjir terjadi di Kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar dan Cibadak di Kabupaten Lebak dan menggenangi 1.162 rumah. Memasuki November 2021, Kecamatan Rangkasbitung kembali dilanda banjir dan mengakibatkan jembatan Cigalembong rusak dan akses Curug menuju Cimageteung terputus.