Tribratanews.tribratanews.com - Majalengka. Kabaintelkam Polri, Komjen. Pol. Drs. H. Ahmad Dofiri, M.Si., didampingi Kapolda Jabar, Irjen. Pol. Drs. Suntana, M.Si., menghadiri Kegiatan Resepsi Puncak Milad PUI Ke 105 Tahun dengan Tema 'Membangun Bangsa Menguatkan NKRI' yang berada di Kampus Perguruan Daarul Uluum PUI, Kabupaten Majalengka, Jumat (13/1/23).
Acara Resepsi tersebut diisi dengan Pembacaan Ayat Suci Al-Quran, Pembacaan Intisab, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Ucapan Selamat Datang Dari Bupati Majalengka, Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd., kemudian dilanjutkan dengan Sambutan Ketua Umum DPP PUI, KH. Nurhasan Zaidi, Ketua Majelis Syura PUI, Dr. KH. Ahmad Heryawan, Lc.M.Si., dan Amanat Kebangsaan dari Kapolri, Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang diwakili oleh Kabaintelkam Polri.
Baca Juga : Polda Kepri Gelar “Jumat Curhat”, Dengar Keluhan Masyarakat Kecamatan Batu Ampar Kota Batam
"Ucapan permohonan maaf dari Bapak Kapolri yang berhalangan hadir dan diwakili oleh saya sendiri serta suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi saya dapat menghadiri kegiatan Milad PUI ke–105 Tahun 2023. Lebih dari satu abad PUI berdiri memberikan kontribusi yang luar biasa kepada NKRI. Dengan sikap Tasamuh, Tawasuh, Beramal ma’ruf nahi munkar maka lengkap sudah NKRI ini berdiri," jelas Komjen. Pol. Ahmad Dofiri, dilansir dari suaraindependentnews.id, Jumat (13/1/23).
Kabaintelkam menambahkan bahwa perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme dipicu oleh letak Strategis Indonesia dan Kekayaan Sumber Daya Alam Indonesia, serta terdapat tiga Pilar kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Para Pendahulu kita telah berjuang untuk merebut kemerdekaan dan menciptakan keamanan di Indonesia. Sebelum hal tersebut dapat diwujudkan dibutuhkan Persatuan dan Kesatuan seluruh Elemen Bangsa Indonesia," terang Kabaintelkam.
Komjen. Pol. Ahmad Dofiri berpesan agar semua pihak dapat berkolaborasi antara ulama dan umaroh, dan TNI-Polri dengan masyarakat harus bergandengan tangan, karena amal maruf nahi munkar sesungguhnya itu adalah pekerjaan semua sebagai anak bangsa.
(sy/hn/um)