Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Isu netralitas Polri kembali menghangat jelang pemilu tahun 2024 mendatang. Imparsial dalam rilis jelang HUT Bhayangkara ke-76, 1 Juli lalu meminta Polri perkuat netralitasnya jelang pemilu tahun 2024 mendatang. Minggu, (03/07/22).
Direktur Imparsial, Gufron Mubrori meminta semua pihak, baik internal maupun ekstetnal Polri punya komitmen yang tegas untuk tidak mempolitisi Polri untuk kepentingan-kepentingan pragmatis di tahapan dan pemilu tahun 2024 nanti.
Sebenarnya kekawatiran Imparsial tidak perlu terjadi. Secara internal, Wakapolri Komjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si., menyatakan bahwa Polri bukanlah partai politik, sehingga akan menjunjung tinggi netralitas dalam sebuah kontestasi politik.
Komjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si., meyakini bahwa semua personel Polri selalu bekerja berdasarkan konstitusi, peraturan perundang-undangan, dan standar operasi prosedur, serta kode etik profesi, sehingga tidak akan mungkin berpihak atau kecenderungan mendukung orang atau partai politik yang ikut dalam kontestasi politik melalui pemilihan umum.
Pengamat media massa, Rahmat Edi Irawan, melihat memang perlunya Polri terus menekankan netralitasnya dalam pemilu mendatang.
"Saat ini masih ada sebagian media massa dan juga media sosial yang mendeskreditkan bahwa Polri akan berpihak pada satu kontestan atau partai politik tertentu dalam pemilu mendatang. Sayangnya, berita hoax atau issu seperti itu juga masih dipercaya sebagai masyarakat, termasuk beberapa politisi kita yang akan berlaga dalam pemilu mendatang," tutupnya.