Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Pemerintah Indonesia menuai apresiasi dalam Sidang Dewan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) ke-30 di Ballroom The Langham, Jakarta, Selasa (29/8/23). Indonesia dinilai berkontribusi dalam mendorong transformasi positif, meningkatkan kepentingan masyarakat ASEAN, dan tetap setia pada semangat pilar masyarakat.
Para delegasi yang hadir dalam sidang tersebut memberi selamat atas pencapaian Komunitas Sosial Budaya ASEAN pada 2023 di bawah bimbingan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI.
Berdasarkan laporan pada pertemuan tingkat menteri, disepakati untuk menyerahkan kepada forum KTT ke-43 ASEAN dalam mengadopsi 6 deklarasi dan menghasilkan 23 dokumen.
Dokumen dan pernyataan komunitas sosial budaya itu fokus pada sejumlah isu, yakni perlindungan pekerja migran, pembangunan inklusif bagi penyandang disabilitas, kesetaraan gender dan pembangunan keluarga, perawatan dan pendidikan prasekolah, penguatan bantuan sosial, struktur kesehatan regional, dan mempromosikan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Hal itu menunjukkan kuatnya komitmen ASEAN untuk bekerja sama mengatasi tantangan-tantangan yang muncul serta memastikan semua pihak mendapat manfaat dari integrasi regional.
Sidang tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI) Muhadjir Effendy.
Baca Juga: Jelang KTT ke-43 ASEAN, Masyarakat Diajak Sebarkan Peran Indonesia Melalui Medsos
Pada sidang tersebut, Delegasi Vietnam yang diwakili oleh Wakil Menteri Tenaga Kerja, Penyandang Cacat Perang, dan Urusan Sosial Nguyen Van Hoi menyatakan dukungannya terhadap prioritas komunitas yang ditetapkan dalam Keketuaan ASEAN 2023.
Menurut Nguyen Van Hoi, Vietnam sedang mempercepat implementasi Rencana Induk Komunitas Sosial Budaya ASEAN 2025 yang terintegrasi dengan proyek nasional untuk melaksanakan tujuan Komunitas Kebudayaan ASEAN.
Dia menambahkan, dalam mengatasi permasalahan seperti pandemi, perubahan iklim, dan juga hilangnya keanekaragaman hayati memang diperlukan upaya yang lebih terkoordinasi antarnegara anggota untuk mendorong pertumbuhan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan.
Selain itu, dalam masalah sumber daya manusia, dengan mobilitas tenaga kerja intraregional yang cenderung meningkat, ASEAN akan meningkatkan mekanisme dan proses pengakuan tenaga kerja, mendorong program kerja sama, pelatihan untuk meningkatkan kualifikasi, keterampilan, serta lebih meningkatkan dan menjamin hak-hak pekerja migran.
“Ini juga merupakan salah satu inisiatif penting Presiden Indonesia dalam memperkuat kerja sama regional soal perlindungan terhadap pekerja migran, yang sangat didukung oleh Vietnam,” katanya.
Di akhir pertemuan ASCC-30, para menteri/kepala delegasi mengeluarkan pernyataan bersama dan menyepakati isi laporan untuk disampaikan kepada para Pemimpin Senior ASEAN pada KTT ke-43 ASEAN yang akan diselenggarakan pada 5--7 September 2023.
(ta/hn/nm)