Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Belanda Hanke Bruins Slot di Den Haag.
Dalam pertemuan, kedua menlu membahas berbagai isu mulai dari kerja sama ekonomi hingga Palestina.
“Belanda adalah salah satu mitra penting Indonesia di Eropa. Belanda merupakan mitra dagang terbesar pertama dari Eropa dan juga mitra investasi yang pertama terbesar di Eropa. Hal yang sama juga berlaku untuk bidang pariwisata,” ujar Menlu Retno, Kamis (1/2/24).
Menlu Retno menyampaikan harapan agar Rencana Aksi untuk 2024-2025 yang ditandatangani bersama dengan Menlu Hanke di Jakarta pada Oktober tahun lalu, dapat diimplementasikan dengan baik.
Baca Juga: Beri Kontribusi Nyata Misi Perdamaian, UNMISS Beri Penghargaan Personel Polri
Selain itu, ia menekankan kembali beberapa prioritas kerja sama bilateral, antara lain transisi energi, industri digital, serta pengembalian barang-barang bersejarah Indonesia.
“Saya juga tekankan pentingnya kedua negara untuk terus bekerja sama di dalam memperkuat produksi kelapa sawit yang berkelanjutan. Sebagaimana diketahui, 14 persen dari total ekspor Indonesia ke Belanda adalah berupa kelapa sawit,” jelas Menlu Retno.
Dalam konteks kerja sama bilateral, Menlu Belanda juga menyampaikan kembali komitmen untuk bekerja sama dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara, terutama terkait dengan perairan dan sustainable city.
Belanda juga menyampaikan dukungan penuh bagi aplikasi Indonesia untuk menjadi anggota OECD.
Selanjutnya, Menlu Retno membahas kerja sama antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Uni Eropa (EU), terutama menjelang pertemuan para menlu ASEAN-EU yang akan diselenggarakan pada 1-2 Februari di Brussels, Belgia.
Lalu, isu terakhir yang dibahas dalam pertemuan kedua menlu adalah soal Palestina, di mana Menlu Retno menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai semakin memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
“Di tengah situasi kemanusiaan yang memburuk ini, sangat disayangkan bahwa beberapa negara donor, termasuk Belanda, melakukan suspense dukungan keuangannya terhadap UNRWA,” tutur Menlu Retno.
(ndt/pr/nm)