Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI berkomitmen untuk memperkuat perannya dalam usia ke-59 sebagai pusat rujukan ilmu pengetahuan ketahanan nasional di tantangan era teknologi informasi.
Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. RZ Panca Putra mengatakan menghadapi era teknologi informasi saat ini, cyber warfare merupakan ancaman besar terhadap peradaban sosial, perdamaian dan stabilitas hubungan antar negara.
"Harapannya kami mampu mewujudkan tujuan nasional dan mendukung program pembangunan nasional demi mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar Sekretaris Panca melalui siaran pers, Selasa (21/5/24).
Pada momentum HUT kali ini, Lemhannas mempersembahkan terminologi baru dalam hubungan antar negara yakni ‘Geo Cybernetic’, suatu konsep yang berkaitan dengan perkembangannya tatanan ruang baru yaitu ruang siber (cyberspace).
"Dalam ruang ini, informasi memiliki peran kunci dalam pengambilan keputusan strategis dan manajemen krisis," ujar Sekretaris Panca.
Untuk itu, Lemhannas RI menjadi kawah candra dimuka bagi kader-kader pemimpin dan pemimpin nasional.
"Pemimpin yang berkarakter kebangsaan, mampu menghadapi tantangan zaman, mampu menyelesaikan permasalahan secara komprehensif, integral, holistik dan berkeadilan untuk kepentingan keutuhan NKRI," jelas Sekretaris Panca.
Momentum HUT tahun ini mengangkat tema ‘Reaktualisasi Ketahanan Nasional', dengan harapan bagi jajaran Lemhannas agar dapat mengingat kembali jati diri bangsa dengan memperkuat pertahanan nasional yang merupakan daya lentur bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan bangsa dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan serta mampu beradaptasi menghadapi perkembangan geopolitik global.
Menurut Sekretaris Panca, sebagai center of excellence, Lemhannas RI membangun body of knowledge ketahanan nasional yang terdiri enam enam ranah politik.
Pertama konsensus dasar negara. Kedua geopolitik, ketiga geostrategi, keempat kewaspadaan nasional. Kelima kepemimpinan nasional dan keenam sistem manajemen nasional.
"Rumusan body of knowledge ini terus disempurnakan dan dijabarkan dalam bentuk kerja sama dengan seluruh stakeholder dan perguruan tinggi," tutup Sekretaris Panca.
(ndt/hn/nm)