Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meresmikan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana pada HUT ke-14 di areal Kantor BNPT, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/7/24).
Museum ini diresmikan oleh Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel, Menkopolhukam Hadi Tjahjanto, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Kepala BNPT mengungkapkan museum ini sebagai media edukasi kepada seluruh masyarakat mengenai upaya negara Indonesia berjuang melawan terorisme dalam menjaga keutuhan bangsa.
"Museum ini didedikasikan sebagai sarana wisata edukasi untuk terus meningkatkan rasa cinta tanah air dan kesadaran akan bahaya terorisme. Museum ini juga menjadi simbol pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman terorisme dengan prinsip whole government and whole society approach,” ungkap Kepala BNPT, Selasa (16/7/24).
Menurut Kepala BNPT, keberadaan museum ini untuk menghormati para korban aksi terorisme yang pernah terjadi di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian publik dalam mewujudkan kesiapsiagaan nasional.
Di dalam museum ini, terdapat berbagai koleksi benda-benda, informasi, dan strategi penanganan, serta perjuangan semua pihak dalam penegakan hukum tindak pidana terorisme di Indonesia. Melalui museum ini, pengunjung dapat mempelajari sejarah, bahaya, ancaman terorisme, dan modus operandi para pelaku.
Kepala BNPT menjelaskan, konten yang ditampilkan pada museum ini dapat memperkaya pemahaman dan pengalaman terkait peristiwa terorisme yang pernah terjadi di masa yang lalu. Kemudian, juga menampilkan upaya negara Indonesia melawan aksi terorisme.
Museum ini memiliki konsep kontemporer memadukan tradisional dan modern yang dapat memberikan pengalaman edukasi lebih efektif sehingga memudahkan penyampaian informasi kompleks dan detail melalui visualisasi serta simulasi.
"Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana menjadi warisan BNPT bagi masyarakat luas, khususnya generasi mendatang, sebagai museum yang memiliki nilai edukasi," ujar Kepala BNPT.
(ndt/pr/nm)