Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Arief C. Nugraha selaku Program Officer Generasi Melek Politik memaparkan, pendidikan dan lingkungan tempat tinggal tidak selalu menjadi tolak ukur tingkat paparan hoaks, negative campaign, dan black campaign.
“Pendidikan tidak mempengaruhi, nyatanya master, Phd, S1, tetap saja tingkat kepercayaannya terhadap hoaks ada yang tinggi,” ujarnya dalam diskusi Divisi Humas Polri, Selasa (14/3/23).
Baca juga : Mafindo: Hoaks Harus Diperangi Demi Cegah Polarisasi Bangsa
Ia menerangkan, daerah tempat tinggal juga tidak mengaruhi. Bahkan, yang tinggal di perkotaan lebih tinggi kepercayaan terhadap hoaksnya karena penggunaan internet lebih tinggi.
Menurutnya, saat ini penyebaran hoaks, negative campaign, dan black campaign semakin beragam, mulai dari iklan serangan, media sosial negatif, atau pidato kritis. Namun, tujuannya tetap sama, untuk membujuk orang untuk menolak target dengan menyoroti kelemahan, kekurangan, atau kesalahan dari lawannya.
“Kepribadian, perilaku, posisi kebijakan, atau catatan masa lalu biasnya menjadi hal-hal yang digunakan untuk menjadi hoaks, black campaign, dan negative campaign,” jelasnya.
(ay/af/hn/um)