Tribratanews.tribratanews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi meluncurkan rangkaian tahapan pemilu 2024, Selasa 14 Juni lalu. Artinya, hitung mundur pelaksaan pemilu 2024, sudah resmi dimulai.
Kini setiap kontestan dan partai politik sudah menyiapkam berbagai strategi untuk memenangkan Pileg, Pilpres maupun Pilkada.
Bagi Polri, dimulainya tahapan pemilu berarti dimulainya kembali tanggungjawab besar untuk mengawal dan mengamankan semua tahapan pemilu.
Di tengah ancaman polarisasi yang masih mungkin terjadi, tentu tugas pengamanan Pemilu menjadi tidak mudah. Apalagi di tengah masyarakat, masih ada kelompok-kelompok intoleran yang masih mengancam Pancasila dan NKRI.
Pakar komunikasi, Rahmat Edi Irawan, melihat Polri sudah siap dalam menyambut pesta demokrasi tahun 2024. "Tidak perlu ada pihak yang meragukan kredibilitas dan netralitas Polri dalam pemilu mendatang. Polri tetap akan bekerja profesional dan proporsional untuk menyelesaikan semua permasalahan menyangkut pelaksanaan Pemilu mendatang," ujar Rahmat Edi.
Menurut doktor ilmu komunikasi inj, Polri telah teruji sejak Pemilu dan Pilres secara langsung dan serentak. Pengalaman panjang inilah "best learned" bagi Polri dalam bertindak.
Bahkan, Polri jauh-jauh hari sudah mengantispasi ancaman polarisasi sosial atau pembelahan masyarakat antar pendukung pasangan calon Presiden. Sehingga, diharapkan pembelahan tak lagi tajam, ujar Rahmat Edi.
Pemilu ajang demokrasi lima tahunan, tak boleh merusak persaudaraan sesama warga bangsa.