www.tribratanews.com - Palangkaraya. Banjir yang terjadi di Kalimantan Tengah hampir sebulan ini dikhawatirkan membawa dampak psikologis terhadap anak yang rumahnya ikut terendam. Air luapan Sungai Kahayan meski sudah surut masih menggenangi sebagian rumah warga di bantaran sungai, terutama di dataran rendah.
Selain potensi hujan dengan curah tinggi juga masih mengancam. Warga pun waspada mengantisipasi kembali terjadinya hujan. Sementara itu, petugas kepolisian berupaya menghilangkan dampak psikologis terutama anak-anak yang terdampak banjir dengan mengajak anak-amak bermain.
Kegiatan trauma healing yang diberikan petugas kepada anak-anak tersebut sebagai upaya agar psikologis anak korban banjir tidak terganggu. Anak-anak terdampak banjir di Kelurahan Kameloh Baru Kecamatan Sabangau Kota Palangkaraya Kakimantan Tengah didatangi sejumlah polwan untuk diajak bermain.
Personel tim Trauma Healing Polda Kalteng Brigpol Sri Wahyuni mengungkapkan pihaknya berupaya menghilangkan trauma terhadap anak yang terdampak banjir. Salah satunya dengan mengajak mereka bermain serta menghibur diharapkan memberikan kebahagiaan kepada anak segingga bisa melupakan bencana banjir yang tengah terjadi.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Emi Abriani, mengungkapkan, pihaknya tetap melakukan pemantauan lokasi pascabanjir. Pasalnya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih sering terjadi sehingga kawasan permukiman rendah tetap rawan terendam akibat luapan Sungai Kahayan.