Tribatanews.tribratanews.com - Yogyakarta. Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dilaporkan mengeluarkan enam kali awan panas guguran secara beruntun ke arah barat daya pada Jumat pagi.
Awan panas guguran Gunung Merapi keluar sebanyak enam kali dalam kurun waktu 24 menit dari pukul 06.59 WIB sampai dengan pukul 07.23 WIB, pada Jumat, (19/1/23).
"Estimasi jarak luncur maksimal 2.000 meter ke Barat Daya atau mengarah ke hulu Kali Bebeng)" ungkap Kepala BPPTKG Agungs Budi Santosa.
Baca Juga: Doni Gobay Ajak Kaum Muda Jadi Pelopor Tertib Berlalu Lintas dan Sukseskan Pemilu
Selama periode pengamatan pukul 00.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga mencatat tiga kali awan panas guguran keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur 3.000 meter ke barat daya.
Gunung Merapi juga terekam mengalami tiga kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 35-37 mm selama 160.8-312.9 detik, 41 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-34 mm selama 22.6-208.6 detik.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level III atau Siaga.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
(as/hn/nm)