Tribratanews.tribratanews.com - Ambon. Polda Maluku membekali psikoedukasi kepada pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Kota Ambon untuk menggali potensi diri dalam menggapai masa depan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pandangan positif, kesejahteraan emosional dan keterampilan untuk menghadapi tantangan ke depan,” ujar Karo SDM Polda Maluku, Kombes. Pol. Leo Surya Nugraha Simatupang, S.I.K., dilansir dari Antaranews, Rabu (28/02/24).
Dalam keterangannya, ia mengatakan tahap perkembangan secara psikologis tentu bersifat dinamis dan kompleks.
Baca Juga: Kapolri: Persatuan dan Kesatuan Modal Wujudkan Indonesia Emas 2045
Selanjutnya ia menyatakan kondisi tersebut menuntut para pelajar harus memiliki kesiapan diri yang andal agar dapat menyesuaikan diri dengan setiap situasi yang dihadapi.
“Dalam hal kesiapan diri yang andal, salah satunya adalah harus memiliki kesehatan mental yang prima, sehingga dapat adaptif dalam dinamika perkembangan situasi yang dihadapi,” ujarnya.
Dari segi usia perkembangan, para siswa siswi SMA merupakan tahapan usia peralihan dari masa anak menuju kedewasaan.
Ia menyampaikan, pada era VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, dan Ambigous) seperti yang saat ini terjadi, perkembangan situasi sosial yang ada tidak stabil dan tidak pasti. Situasi psikologis yang demikian, jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi penyebab stres para pelajar sehingga akan memunculkan tekanan-tekanan psikologis tertentu.
"Untuk dapat mengelola kondisi yang demikian, para pelajar perlu difasilitasi untuk mendapatkan kesadaran tentang sumber energi yang ada pada diri masing-masing, sehingga bisa memaksimalkan potensi dalam menghadapi situasi," jelasnya.
Para pelajar juga harus memiliki kesejahteraan emosional yang baik, pandangan yang positif dan sikap yang optimis dalam menghadapi tantangan.
Ia mengatakan salah satu upaya yang dapat diberikan Polri, khususnya psikologi Polri dalam memberikan kontribusi terhadap penyiapan diri para pelajar, dengan memberikan layanan psikologi berupa psikoedukasi tentang getaran positif.
Menurut dia dengan program tersebut dapat menyalurkan energi positif bagi para peserta, seperti pengetahuan dan keterampilan mengelola emosi, membentuk pandangan positif, dan mewujudkan sikap optimistis.
Polda Maluku memiliki harapan besar dari energi positif yang tersalurkan, para peserta akan lebih mampu dalam pengelolaan diri dan memiliki optimistis yang kuat untuk masa depan. Selain itu, para peserta bisa menjadi "virus’ positif" untuk ditularkan kepada orang lain, khususnya para pelajar di kelompok masing-masing.
"Kami berharap semoga kegiatan ini memberikan sumbangsih terhadap keberlangsungan pembangunan bangsa dan negara, khususnya dalam hal sumber daya manusia," tutupnya.
(fa/pr/nm)