www.tribratanews.com – Jakarta. Rasanya tiada hari tanpa pemberitaan tentang polisi di televisi Indonesia. Ini menunjukkan betapa spektrum yang luas pekerjaan polisi.
Sebagai aparat penegak hukum, polisi akan selalu hadir menyelesaikan berbagai kasus-kasus hukum yang terjadi. Institusi Polri barangkali menjadi salah satu kata yang paling banyak disebut di media massa dan media sosial.
Tentu saja, berbagai macam berita atau informasi yang dimuat, ada yang positif, netral maupun negatif. Polri juga menjadi institusi pemerintah yang paling banyak mendapat porsi atau ruang dalam pemberitaan di media massa dan media sosial.
Sayangnya, banyaknya pemberitaan media massa dan media televisi, tentang Polri belum terlalu efektif dalam menyorot kinerja kepolisian secara keseluruhan.
Jika kita analisis, pertama tentu saja, karena adanya sudut pandang yang memang menjadi agenda setting media, yang bisa jadi bersebrangan dengan kepentingan Polri. Beberapa media massa yang punya sudut pandang berbeda dengan kepentingan Polri, kerap mengkritik setiap kebijakan atau tindakan yang diambil Polri.
Meski demikian, pimpinan Polri tetap terbuka terhadap berbagai kritik dan masukan dari berbagai media tersebut. Bahkan, Polri tidak menganggap media-media tersebut sebagai musuh yang harus dilawan.
Polri hanya berharap media-media tersebut tetap obyektif, dan melihat permasalahan yang diangkat dari berbagai sudut sehingga liputannya menjadi lebih komprehensif.
Faktor kedua sebenarnya terkait dengan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh media massa dalam melakukan proses dan tugas jurnalistiknya.