Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian, Dr. Ir. Edy Priyono, M.E., menyebutkan Domestic Market Obligation (DMO) minyak goreng 2024 turun. DMO yang turun ini menurutnya disebabkan performa ekspor yang turun.
Dalam kesempatannya ia mengatakan hal ini yang menyebabkan realisasi pasokan minyak goreng curah dan Minyakita rendah di 2024. DMO adalah kewajiban pelaku usaha industri turunan kelapa sawit menyediakan minyak goreng kemasan di dalam negeri.
"Pasokan minyak goreng curah dan Minyakita sendiri mengapa turun? Karena memang DMO-nya turun, DMO-nya turun karena ekspornya turun," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Sabtu (28/9/24).
Dalam keterangannya ia merinci data terakhir eskpor produk turunan kelapa sawit di Juli 2024 sebanyak 1.573 ribu ton. Sedangkan di tahun 2023 ekspornya tercatat mencapai 2.747 ribu ton.
Kemudian total produksi CPO dan PKO di Juni 2024 sebanyak 4.045 ribu ton. Sedangkan di tahun sebelumnya mencapai 4.421 ribu ton.
Sebelumnya, ia mengungkapkan persoalan masih tingginya harga minyak goreng kemungkinan ada di hulu. Sebab realisasi pasokan minyak curah dan Minyakita tahun 2024 lebih rendah dibanding tahun lalu.
(ab/pr/nm)