Irjen Pol Istiono mengatakan, sopir dan kernet bus adalah mitra kerja dari Korlantas Polri. Mereka diminta menjadi ujung tombak dalam membantu menerapkan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Pagi hari ini kita melakukan lagi bakti sosial di salah satu titik di pool bis. Kemarin rekan-rekan pengayuh becak, sekarang pool bis dikarenakan mereka ini hari-harinya melayani masyarakat yang rentan terhadap kesehatan," jelasnya, Jum'at (25/9/20).
Kakorlantas juga mengatakan bahwa pengemudi bus merupakan partner kepolisian lalu lintas sebagai wujud ketertiban di jalan. Mereka juga menjadi cerminan sejauh mana budaya tertib berlalu lintas terwujud di jalan raya. "Mereka juga harus menjaga kesehatan. Ini menjadi penting dan ini harus kita sosialisasikan dan harus dipatuhi bersama supaya tetap sehat,” jelasnya.
Jenderal Bintang Dua tersebut berharap, supir bus dan kondektur mampu menjadi sebagai duta kesehatan kita di lapangan untuk mensosialisasikan 3M yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak. "Mereka sebagai potret yang harus patuh terhadap 3M. Oleh karena ini saya berharap banyak dari supir bis ini menjadi duta kita untuk mensosialisasikan 3M," terang Kapolda.
Pada bakti sosial kali ini, sebanyak 1.500 paket sembako dibagikan serta memberikan rapid test gratis untuk sopir dan kernet bus. Komunitas-komunitas seperti ini memang menjadi sasaran utama dari Polri untuk diberikan bantuan. "Mudah-mudahan dengan pendekatan kemanusiaan ini lebih memberikan manfaat bagi masyarakat banyak yang terdampak Covid-19," jelas Kakorlantas.
(bg/bq/hy)
