Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk menciptakan penerbangan yang ramah lingkungan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi pencapaian target penurunan emisi nasional.
“Sektor transportasi udara Indonesia berkomitmen untuk dapat memenuhi pencapaian target kontribusi penurunan emisi. Hal ini telah ditetapkan secara nasional dan pengendalian emisi gas rumah kaca dalam pembangunan nasional,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Capt. Sigit Hani Hadiyanto, dilansir dari laman RRI, Jumat (31/5/24).
Selanjutnya, ia mengungkapkan bahwa Kemenhub telah mengadakan seminar Nilai Ekonomi Karbon (NEK) Subsektor Transportasi Udara Sustainable and Resilient Airport.
Menurut dia, seminar ini sebagai upaya tindaklanjut Peraturan Presiden RI No 98 Tahun 2021.
Baca Juga: Jaga Kamtibmas Tetap Kondusif, TNI-Polri dan Satgas Ops Damai Cartenz-2024 Gelar Razia Di Paniai
“Penerapan NEK ini menjadi salah satu instrumen dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia. Dan mekanisme lainnya sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan, NEK juga mendorong investasi hijau dan mengatasi celah pembiayaan perubahan iklim.
Ia mengungkapkan bahwa tentunya berperan sebagai mitigasi kondisi geografis dan klimatologis hingga meningkatkan ketahanan iklim oleh perubahan iklim di Indonesia.
“Dengan demikian transisi energi ke energi terbarukan menjadi suatu keharusan untuk masa yang akan datang. Guna mensukseskan program transisi energi tersebut diperlukan dukungan semua pihak," tutupnya.
(fa/hn/nm)
