BNPT Canangkan Tujuh Program Prioritas

21 February 2024 - 09:00 WIB
Source Foto: Antara

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI mencanangkan tujuh program prioritas pada 2024 untuk membangun daya tahan masyarakat dan kesadaran publik terhadap ideologi kekerasan radikal terorisme.

Kepala BNPT RI Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel mengatakan empat program prioritas di antaranya adalah program pemberdayaan perempuan, anak, dan remaja; pembentukan desa siapsiaga; pembentukan sekolah damai; dan pembentukan kampus kebangsaan.

“Empat program yang pertama ini didedikasikan untuk membangun public resilience (ketahanan publik), utamanya di kalangan perempuan, anak, dan remaja sehingga kelompok ini memiliki daya cegah, tangkal, dan lawan terhadap ideologi kekerasan radikalisme terorisme,” ujar Kepala BNPT, Selasa (20/2/24).

Baca Juga: Cegah Gangguan Kamtibmas Paska Pemilu, Satgas Binmas Polda Riau Sambang Kantor KPU dan Bawaslu

Tiga program prioritas lainnya, yakni asesmen pegawai dengan tugas risiko tinggi; penanganan asosiasi WNI yang terafiliasi Foreign Terrorist Fighter (FTF); reintegrasi dan reedukasi mitra deradikalisasi serta keluarga di luar lapas.

Program prioritas tersebut merupakan implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2024 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) Tahun 2020–2024.

Tujuh program prioritas tersebut didasari adanya pergeseran pola terorisme. Kepala BNPT menuturkan bahwa pola serangan telah berubah dari pendekatan keras menjadi lunak, dari strategi bullet (peluru) menjadi ballot (suara).

Di samping itu, data Indonesia Knowledge Hub (I-KHub) BNPT tahun 2023 menunjukkan bahwa perempuan, anak, dan remaja menjadi kelompok terbanyak untuk target radikalisasi daring maupun luring, sehingga menjadikannya sebagai kelompok rentan radikalisasi.

Data tersebut juga diperkuat dengan hasil penelitian tahun 2016–2023 oleh Setara Institute, salah satu kolaborator penelitian BNPT, yang menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan migrasi radikalisasi di kalangan remaja.

“Meskipun peningkatan migrasi ini hanya satu digit, namun kelompok rentan ini adalah generasi penerus bangsa,” tutur Kepala BNPT.

Lebih lanjut, Kepala BNPT juga Indonesia terbebas dari serangan terorisme secara terbuka atau zero terrorist attack sepanjang 2023. Kendati begitu, dia mengingatkan seluruh pihak untuk tetap waspada sebab pergerakan sel teroris masih terjadi.

(ndt/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment