www.tribratanews.com - Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMK) terus melakukan pemantauan muka laut usai terjadi erupsi di Gunung Ruang. Dengan begitu, antisipasi apabila terjadi deteksi dini tsunami dapat dilakukan.
“Dalam melakukan fungsi operasional memonitor muka air laut, BMKG menggunakan peralatan Tide Gauge (TG) milik Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Automatic Weather System (AWS) Maritim milik BMKG di lokasi terdekat dengan Gunung Ruang,” jelas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis, Selasa (30/4/24).
Baca Juga: Indonesia Dorong Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum ke-10
Ia menjelaskan, seluruh peralatan monitoring muka laut telah terintegrasi dalam Sistem Indonesia Tsunami Non Tektonik (InaTNT).
Sejauh ini, ujarnya, hasil pemantauan di Pulau Siau, Kepulauan Sangihe, dan Bitung menunjukkan muka laut dalam kondisi normal. Berdasarkan data hasil monitoring muka laut itu tampak kondisi muka laut di seluruh lokasi stasiun menunjukkan bahwa erupsi Gunung Ruang tidak mengakibatkan perubahan signifikan muka air laut.
“Kita patut waspada dengan erupsi Gunung Ruang saat ini karena gunung ini memiliki catatan sejarah tsunami destruktif akibat erupsinya,” ungkapnya.
(ay/hn/nm)