Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyatakan tingkat kerawanan Pilkada 2024 lebih tinggi dibandingkan pemilu presiden dan legislatif.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengungkapkan salah satu faktor utama tingginya kerawanan adalah beragamnya isu di setiap daerah.
Menurut Ketua Bawaslu, pilkada mendatang akan digelar serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sementara, dinamika Pilpres maupun Pileg yang muncul lebih satu arah, yakni secara nasional.
"Keragaman isu itu lebih banyak di Pilkada. Kenapa, karena di Pilkada di masing-masing daerah, pertarungannya berkompetisi di masing-masing daerah," ungkap Ketua Bawaslu, Kamis (24/10/24).
Ia menyebut Pilkada di berbagai daerah seringkali diwarnai isu-isu lokal seperti putra daerah versus non-putra daerah. Ini berpotensi menimbulkan gejolak.
Tak jarang, isu-isu yang beredar juga melibatkan hoaks yang menyasar suku, agama, dan ras (SARA). Hal tersebut memperbesar potensi konflik di masyarakat.
"Untuk mengantisipasi hal ini, jajaran di semua tingkatan diminta untuk waspada dan siap menghadapi berbagai kemungkinan kerawanan," ujar Ketua Bawaslu.
(ndt/hn/nm)