Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Bandar Udara Frans Seda Maumere, yang terletak di Kabupaten Sikka masih ditutup sementara.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) bahwa pergerakan abu vulkanik masih menutupi Bandara Fransiskus. Untuk itu AirNav Indonesia/Perum LPPNPI berdasarkan perkembangan terkini sudah mengeluarkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor C0022/24 NOTAMR C0017/24.
“Penutupan bandara ini diambil karena aspek keselamatan penerbangan. (Bandara) akan dibuka kembali setelah tidak terdampak abu vulkanik dan tidak membahayakan penerbangan,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), M. Kristi Endah Murni, dilansir dari RRI, (4/1/24).
Baca Juga: Polisi Sebut 2.908 Kecelakaan Terjadi Selama Operasi Lilin Diberlakukan
M. Kristi Endah Murni, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memerintahkan sejumlah pihak terkait untuk intensif melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi erupsi gunung. Mulai dari Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali dan Kepala UPBU Frans Seda Maumere
"Kami pasti akan terus memonitor situasi dan berkoordinasi intensif dengan stakeholder terkait dalam hal penanganan erupsi gunung. Agar aspak keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan terpenuhi," ujarnya.
Diakhir kesempatan ia mengimbau kepada maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang terdampak akibat peristiwa ini. Mulai opsi full refund (pengembalian penuh harga tiket), reschedule (penjadwalan ulang), ataupun re-route (merubah rute) ke bandara terdekat.
Adapun dampak erupsi ini menyebabkan pembatalan enam penerbangan Wings Air rute Kupang (KOE) dan Ujung Pandang (UPG). Sementara itu bandara terdekat seperti Bandara Gewayantana dan Bandara Wunopito berdasarkan perkembangan terkini masih beroperasi normal.
(fa/hn/nm)