Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Badan Pangan Nasional memproyeksikan ketersediaan jagung hingga akhir tahun dalam kondisi yang aman. Namun, hal itu jika catatan produksi mencapai target dan realisasi impor tercapai.
"Begitu juga untuk jagung. Apabila produksi dalam negeri terealisasi maka di akhir Desember cadangan jagung kita masih 2,8 juta ton," ujar Sekretaris Utama Bapanas, Dr. Drs. Sarwo Edhy, SP, MM, MH., dilansir dari laman RRI, Rabu (1/5/24).
Baca Juga: Menaker Ida: Peningkatan Kompetensi SDM Jadi Cara Hadapi Tantangan Industri 4.0
Dr. Drs. Sarwo Edhy, merinci perkiraan produksi yang harus dicapai untuk komoditas jagung yakni sebanyak 14,2 juta ton. Sementara importasi jagung pada periode Januari-Maret 2024 telah terealisasi sebanyak 488 ribu ton.
Kemudian diproyeksikan untuk importasi lagi pada periode April-Desember sebanyak 1,4 juta ton. Dia mengatakan, jika seluruh proyeksi tersebut terealisasi maka total ketersediaan jagung mencapai 17,1 juta ton.
Dalam keterangannya ia menyebutkan dengan jumlah stok tersebut maka di akhir tahun nanti Indonesia masih memiliki cadangan sebanyak 2,8 juta ton. Jumlah tersebut merupakan hasil ketika dikurangi kebutuhan tahunan sebanyak 14,3 juta ton.
"Stok tersebut proyeksi di akhir tahun 2024. Stok tersebut bisa mencukupi kebutuhan selama 72 hari kedepan," tutupnya.
(fa/pr/nm)