Antisipasi Karhutla, Kapolri Perintahkan Polda Jajaran Aktifkan Satgas Karhutla

10 February 2023 - 11:00 WIB
PID Humas Polri

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Polda jajaran diperintahkan untuk mengaktifkan kembali satuan tugas (Satgas) penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) guna mengantisipasi terjadi bencana kabut asap. Hal tersebut disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Polri Tahun 2023 yang dihadiri pimpinan Polri di tingkat pusat hingga daerah di Jakarta, Kamis (9/2/23).

"Saya ingatkan ke Polda-Polda yang sering terjadi karhutla untuk segera mengaktifkan kembali satgas yang di dalamnya ada pemerintah daerah, kemudian Manggala Agni, relawan dan masyarakat," jelas Kapolri dilansir dari laman antaranews.

Baca juga : Kapolri Akui Ada Permintaan Penarikan Personel Dari KPK

Upaya ini adalah sebagai respon Polri atas perintah Presiden Joko Widodo yang disampaikan dalam Rapim TNi Polri, Rabu (8/2/23), kepada Kapolda dan Pangdam untuk mengantisipasi terjadinya karhutla di wilayah masing-masing, seiring fenomena el-Nino yang diprediksi terjadi di 2023.   

Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo juga mengatakan selain mengaktifkan satgas karhutla, upaya lain yang dilakukan Polri dengan memanfaatkan teknologi dalam mendeteksi keberadaan titik api. Polri memiliki aplikasi ASAP Digital Nasional untuk memantau titik api dan mencegah terjadinya kebakaran. Aplikasi ini pun telah diperkenalkan kepada komunitas global dalam Konferensi Iklim COP 26 di Glaslow, Skotlandia pada November 2021.   

“Polda-Polda yang rawan kebakaran antara lain, Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan juga diminta menyiapkan alat-alat yang diperlukan, manakala terjadi kebakaran, semua saya minta diaktifkan, begitu ada titik api segera bisa dipadamkan," tutup Kapolri.

Sebelumnya, Pemerintah memprediksi akhir Februari hingga Maret mendatang mulai terjadi pemanasan suhu di sejumlah wilayah Indonesia.  

Berdasarkan catatan Kepolisian, jumlah kejadian karhutla sebanyak 111.472 titik api, turun 11.001 titik api atau sembilan persen dibanding tahun 2024 yakni sebanyak 122.473 titik api. Begitu pula dampak akibat karhutla mengalami penurunan 408 hektare atau 58 persen dari tahun 2021. Tahun 2022 luas lahan yang terbakar 386 hektare, sedangkan tahun 2024 seluas 794 hektare.

(bg/hn/pr/um)

Share this post

Sign in to leave a comment