Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Tempe dikenal murah meriah, tapi kaya akan gizi. Rutin makan tempe membawa banyak manfaat kesehatan, seperti menurunkan kadar kolesterol jahat hingga menjaga kesehatan tulang.
Tempe merupakan sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi orang Indonesia. Tempe melalui proses fermentasi yang membuatnya mengandung probiotik dan memiliki banyak manfaat sehat.
Dokter spesialis gizi, dr. Johanes Chandrawinata, mengungkapkan bahwa tempe dapat digunakan sebagai makanan tambahan bayi berusia enam bulan ke atas karena memiliki kandungan protein yang hampir sama dengan daging hewan.
Baca Juga: Ratusan Polisi Berjaga di Kantor Pusat Bawaslu Jelang Pengumuman Quick Count Pemilu 2024
"[Tempe] bisa menjadi pengganti daging. Kandungan omega-3 tempe berupa asam alfa-linolenic juga baik untuk perkembangan otak dan mata anak," ujar dr. Johanes dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (14/2/24).
Ia mengatakan, tempe adalah makanan sehat tinggi protein, mengandung prebiotik, dan vitamin serta mineral yang baik untuk anak. Tempe per 100 gram mengandung 195 Kalori, 11 gram lemak, 3,4 gram lemak jenuh, 2,6 gram asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), 3,8 gram asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA), 7,6 gram karbohidrat, dan 20 gram protein.
"Zat besi dalam tempe mencapai hampir 15 persen kebutuhan harian, Kalsium 10 persen, riboflavin 20 persen, niasin 13 persen, , Magnesium 20 persen, fosfor 22 persen, dan mangan 56 persen," terangnya.
Namun, ia menegaskan, bahwa tempe bukanlah satu-satunya sumber protein yang diperlukan anak. Dengan demikian, ia menyarankan orang tua untuk memberikan variasi makanan kepada anak.
"Ikan dan kacang, seperti walnut juga mengandung omega-3. Jadi, makanan bayi yang bervariasi tentu lebih baik. Apalagi zat besi pada daging itu jauh lebih mudah diserap daripada tempe," jelasnya.
(sy/hn/nm)