Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kebanyakan individu berpikir cokelat jenisnya hanya satu atau dua. Padahal, cokelat punya beragam jenis dengan fungsi yang berbeda.
Cokelat merupakan salah satu bahan makanan yang multifungsi yang bisa digunakan untuk masakan, bikin kue, dijadikan topping atau campuran minuman.
Cokelat sendiri pertama kali dikembangkan di Mesoamerika sekitar 5.300 tahun yang lalu. Peradaban Olmec pertama kali menggunakannnya untuk minuman coklat yang digunakan dalam upacara dan sebagai obat. Bahkan, raja Aztec dikabarkan telah minum 50 gelas sehari cokelat dari cawan emas.
Dilansir dari Foodie, Selasa (26/12/23), berikut sederet jenis coklat dan fungsinya, antara lain:
1. Cokelat susu
Milk chocolate atau cokelat susu merupakan salah satu jenis yang populer. Cokelat ini dibuat dengan campuran cocoa butter, susu, dan gula. Jenis cokelat ini mengandung kakao yang lebih kecil daripada dari cokelat hitam pekat atau dark chocolate. Sedangkan susunya lebih banyak, setidaknya 12 persen.
Baca Juga: Akses Jalan Sumbar-Riau Lumpuh Total Akibat Longsor di 30 Titik di Limapuluh Kota
Cokelat susu digunakan dalam banyak makanan atau racikan minuman, seperti kue kering, cake, permen, dan lain sebagainya.
Untuk menikmati cokelat susu yang nikmat, gabungkan juga rasa asin atau gurih. Cokelat susu bisa dipakai untuk membuat hidangan tart atau pie.
2. Cokelat hitam pekat (dark chocolate)
Bagi yang tidak suka manis, dark chocolate bisa jadi pilihan terbaik. Cokelat hitam pekat ini biasanya mengandung 50 sampai 90 persen padatan kakao serta campuran cocoa butter dan gula.
Semakin banyak padatan kakao, intensitas rasa cokelatnya lebih pekat dan kurang manis. Itulah mengapa cokelat hitam pekat dengan 70 persen kakao punya rasa yang pahit.
Cokelat pekat hitam biasanya tidak mengandung susu tetapi mengandung flavonoid yang dikenal dapat membantu mengurangi peradangan dan menurunkan tekanan darah.
Jika suka cokelat yang skala pahitnya lebih besar daripada manis, cokelat hitam pekat atau dark chocolate adalah pilihan tepat. Cokelat hitam pekat bisa dibuat menjadi ganache atau menjadi topping kue tart.
3. Cokelat putih
Cokelat putih punya tekstur yang lebih lembut dan profil rasa manis. Cokelat ini terbuat dari cocoa butter, gula, dan susu.
Cokelat susu ditemukan pada 1930-an di Swiss oleh Nestle. Mereka menemukannya setelah bereksperimen untuk menemukan cokelat yang lebih menarik.
Cokelat putih setidaknya perlu mengandung tidak kurang dari 20 persen cocoa butter, tidak kurang dari 14 persen susu padat, tidak kurang dari 3.5 persen lemak susu dan tidak lebih dari 55 persen gula.
Beberapa orang menganggap cokelat putih punya rasa sangat manis. Karena hal itu, cokelat ini cocok dipadukan dengan strawberry, atau dipakai menjadi campuran ganache pada kue tart.
4. Coklat Ruby
Cokelat ruby merupakan varietas yang unik dan memiliki warna merah muda alami. Warna pink atau merah mudanya berasal dari biji kakao ruby yang ditanam di Ekuador, Brazil, dan Ivory Coast.
Cokelat ruby terdiri dari 47.5 persen kakao dan 26 persen susu. Cokelat ruby kemudian dibawa ke produksi Barry Callebaut, pembuat coklat Belgia.
Cita rasa cokelat ruby sendiri sangat halus dan ada perpaduan rasa buah dan asam. Konsistensi rasa cokelat yang halus mirip seperti coklat putih, tetapi tidak terlalu manis.
Cokelat ruby biasanya dipakai untuk membuat eclair.
5. Cokelat pirang
Mungkin banyak yang tidak tahu cokelat pirang atau blonde chocolate. Cokelat ini memang merupakan kreasi yang tidak disengaja di dunia percokelatan.
Pada awal 2000-an, chef pastry Frederic Bau secara tidak sengaja meninggalkan sekumpulan cokelat putih dalam ketel. Ini menyebabkan cokelat mengalami proses disebut maillard, yang mirip dengan karamelisasi.
Proses ini menghasilkan cokelat putih dengan warna karamel pucat yang indah. Rasanya ada sentuhan butterscotch, karamel, dan toffee.
Pada dasarnya cokelat pirang adalah cokelat putih yang dimasak dalam suhu rendah dalam waktu cukup lama.
(sy/hn/nm)