Tak Hanya Rokok, Ini Ternyata Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda

1 June 2024 - 06:45 WIB
iStockphoto

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Sakit jantung Merupakan istilah yang menggambarkan beberapa kondisi yang tidak menyehatkan pada jantung. Salah satu penyakit jantung yang umum terjadi adalah penyakit arteri koroner.

Gangguan tersebut memengaruhi aliran darah ke jantung. Penurunan aliran darah ini yang dapat menyebabkan seseorang mengalami serangan jantung.

Segala penyakit pada jantung ini dapat menyerang siapa saja tanpa melihat usia. Ternyata, ada beberapa faktor penyebab sakit jantung yang dapat membuat seseorang lebih rentan untuk mengalaminya.

Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (29/5/24) berikut beberapa penyebab sakit jantung di usia muda, antara lain:

1. Kebiasaan Merokok

Salah satu penyebab sakit jantung di usia muda yang paling tinggi risikonya karena kebiasaan merokok. Sebenarnya, kebiasaan buruk ini adalah satu-satunya hal yang dapat dicegah.

Orang dewasa yang terbiasa merokok dapat melipatgandakan peluang terhadap serangan jantung dibandingkan yang tidak merokok. Maka dari itu, pastikan kamu menghindari kebiasaan buruk ini untuk kesehatan diri sendiri.

2. Faktor Genetik

Penyebab sakit jantung di usia muda adalah adanya faktor genetik yang disebut dengan hiperkolesterolemia familial. Gangguan ini berkontribusi pada tingkat kolesterol yang berlebih, bahkan di atas 190 mg. Seseorang yang lahir dengan kondisi ini telah mengidap kolesterol tinggi sejak kecil.

Salah satu gangguan yang dapat terjadi akibat kolesterol tinggi adalah aterosklerosis. Jika masalah ini terjadi pada jantung dan tidak segera diobati, maka risiko untuk alami serangan jantung lebih tinggi. Seseorang dengan kondisi ini juga perlu rutin untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kadar kolesterol tetap aman.

3. Depresi

Perlu kamu ketahui jika mental seseorang juga dapat memengaruhi fisiknya. Seperti halnya depresi yang dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya sakit jantung di usia muda. Depresi dapat melepaskan hormon stres dan meningkatkan bahan kimia inflamasi yang dapat menyebabkan penyempitan arteri.

Seseorang yang mengalami depresi dapat memengaruhi gaya hidupnya. Orang tersebut menjadi makan tidak terkendali, malas berolahraga, dan bahkan gemar mengonsumsi alkohol.

(sy/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment