Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Vertigo merupakan kondisi di mana penderitanya merasa pusing dan sekelilingnya seolah berputar. Sering dianggap sama, ternyata pusing dan vertigo berbeda lho.
Kondisi ini bisa diderita oleh semua orang. Akan tetapi, umumnya vertigo dialami oleh kaum lanjut usia (lansia) yang berumur 65 tahun ke atas.
Sering dianggap penyakit, ternyata vertigo adalah tanda dari masalah kesehatan tertentu. Yuk cek apa saja gejala vertigo serta mengenal penyebab dan cara mengatasinya.
Vertigo adalah pusing yang menyebabkan kamu merasa dunia di sekitar kamu berputar. Dikutip dari Mayo Clinic, Kamis (8/6/23) berikut gejala umum yang dialami saat vertigo:
- Mual dan muntah;
- Pusing;
- Masalah keseimbangan;
- Gangguan pendengaran pada salah satu atau kedua telinga;
- Tinnitus (telinga berdenging);
- Berkeringat;
- Sakit kepala;
- Mabuk perjalanan;
- Perasaan penuh di telinga;
- Gerakan mata yang tidak normal.
Jenis Vertigo
Siapa sangka, ternyata vertigo memiliki 2 jenis yang berbeda lho. Mengutip dari laman Healthline, berikut 2 jenis vertigo:
1. Vertigo Perifer
Vertigo perifer adalah jenis vertigo yang paling umum terjadi. Vertigo ini terjadi akibat masalah pada telinga bagian dalam, atau saraf vestibular, yang gunanya mengontrol keseimbangan.
2. Vertigo Sentral
Vertigo sentral terjadi akibat masalah di otak. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang berbeda, termasuk:
- Stroke;
- Tumor otak;
- Migrain;
- Cedera otak traumatis;
- Infeksi.
Baca Juga: Kini Pesan Tiket Kereta Api Bisa 90 Hari Sebelum Keberangkatan
Penyebab umum vertigo antara lain:
1. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
BPPV adalah salah satu penyebab vertigo yang paling umum. Hal ini disebabkan oleh perubahan gerakan kepala yang cepat, seperti benturan pada kepala.
2. Neuritis Vestibular atau Labirinitis
Kondisi ini adalah masalah telinga bagian dalam yang berkaitan dengan infeksi. Serangan bakteri atau virus ini menyebabkan peradangan pada telinga bagian dalam di sekitar saraf yang penting untuk keseimbangan.
3. Penyakit Meniere
Meniere adalah gangguan telinga bagian dalam akibat penumpukan cairan dan perubahan tekanan dalam telinga. Penyakit ini dapat menyebabkan vertigo yang disertai telinga berdenging (tinitus) dan gangguan pendengaran.
4. Migrain
Vertigo yang disebabkan oleh migrain dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.
5. Cedera Kepala atau Leher
Vertigo adalah gejala yang umum terjadi setelah cedera traumatik pada kepala atau leher. Terutama jika terdapat kerusakan pada sistem vestibular atau keseimbangan.
6. Obat-obatan
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan vertigo. Bersama dengan gejala lain seperti pusing, gangguan pendengaran, dan tinnitus, atau telinga berdenging.
Cara Mengobati Vertigo
Dikutip dari laman WebMd, penanganan vertigo tergantung penyebabnya. Dalam banyak kasus, vertigo dapat sembuh tanpa pengobatan apa pun. Hal ini terjadi karena otak dapat beradaptasi dengan mengandalkan mekanisme lain untuk menjaga keseimbangan.
Namun pada kasus yang lain, vertigo perlu penanganan yang terdiri dari:
1. Terapi
Terapi yang biasanya dilakukan adalah rehabilitasi vestibular (VRT). Jenis terapi ini bertujuan memperkuat sistem vestibular, yang berfungsi mengirimkan sinyal ke otak terkait koordinasi gerakan tubuh dan gravitasi.
Rehabilitasi vestibular direkomendasikan jika kamu mengalami serangan vertigo berulang. Terapi ini juga dipercaya dapat membantu melatih indera kamu yang lain untuk mengimbangi vertigo.
2. Konsumsi Obat
Dalam beberapa kasus, obat dapat diberikan untuk meredakan mual atau mabuk perjalanan yang merupakan gejala vertigo. Jika vertigo disebabkan infeksi, antibiotik dan steroid dapat mengurangi dampaknya.
Bagi yang mengalami vertigo berkepanjangan, kamu disarankan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya. Konsultasi memungkinkan kamu mendapat penanganan tepat secepatnya.
(sy/pr/um)