Studi Menyebut Tidur Siang Lebih Dari 30 Menit Tingkatkan Resiko Penyakit Jantung

16 April 2023 - 16:00 WIB
Foto: Halodoc

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Sebuah studi selama 13 tahun terhadap 20 ribu orang Spanyol mengungkap orang yang tidur siang lebih lama hampir dua kali lipat berisiko mengalami masalah jantung.

Dilansir dari pmjnews, Penulis studi dari Rumah Sakit Universitas Juan Ramon Jimenez, dr Jesus Diaz-Gutierrez, mengatakan analisis menunjukkan waktu optimal untuk tidur siang adalah antara 15 dan 30 menit.

"Studi kami menunjukkan bahwa tidur siang di siang hari harus dibatasi kurang dari 30 menit," jelasnya, Sabtu (15/4/23).

Tidur siang yang lama dapat mengganggu jam internal tubuh atau ritme sirkadian yang menyebabkan waktu tidur malam menjadi lebih singkat, lebih sering terbangun di malam hari, dan mengurangi aktivitas fisik.

Baca Juga:  Polri Akan Gelar Pasukan Operasi Ketupat Guna Antisipasi Macet Saat Mudik

Sebaliknya, tidur siang singkat dapat meningkatkan ritme sirkadian, menurunkan tingkat tekanan darah, dan mengurangi stres.

"Orang-orang dengan gangguan tidur malam harus menghindari mengandalkan tidur siang untuk menutupi kekurangannya,” tambahnya.

Tim peneliti melacak 20 ribu lulusan universitas yang memiliki usia rata-rata 38 tahun dan melihat risiko fibrilasi atrium.

Dibandingkan dengan mereka yang tidur siang lebih dari 30 menit per hari, mereka yang tidur siang kurang dari 15 menit memiliki resiko 42 persen lebih rendah terkena fibrilasi atrium.

Sedangkan mereka yang tidur siang selama 15 sampai 30 menit memiliki risiko 56 persen lebih rendah. Temuan ini dipresentasikan pada konferensi ESC Preventive Cardiology di Malaga, Spanyol.

Dr Diaz-Gutierrez mengungkapkan, studi sebelumnya menunjukkan bahwa pola tidur mungkin berperan dalam perkembangan fibrilasi atrium.

"Tetapi sejauh yang kami ketahui, ini adalah studi pertama yang menganalisis hubungan antara tidur siang dan risiko aritmia. Hasilnya menunjukkan bahwa durasi tidur siang yang optimal adalah 15 hingga 30 menit," ungkapnya.

"Studi yang lebih besar diperlukan untuk menentukan apakah tidur siang singkat lebih baik daripada tidak tidur sama sekali,” tutupnya.

(ek/pr/um)

Share this post

Sign in to leave a comment