Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Stres umum dirasakan setiap orang, baik dewasa maupun anak-anak. Kondisi ini membuat detak jantung dan tekanan darah akan meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, serta otot menjadi tegang.
Kondisi stres ternyata bisa diketahui dari sejumlah tanda yang terjadi saat seseorang tidur. Mengetahui tanda-tandanya akan membuat seseorang lebih waspada dan mencari cara mengelola stres.
Seperti dikutip dari laman Huffington Post, Selasa (8/8/23), berikut ini sejumlah kondisi saat tidur yang bisa menandakan seseorang mengalami stres:
1. Insomnia
Profesor psikologi klinis dalam psikiatri di Rumah Sakit Universitas Pennsylvania, Phil Gehrman, menyebutkan ada cukup banyak penelitian tentang efek stres pada tidur. Sebagian besar penelitian terutama berfokus pada insomnia atau kesulitan tidur.
"Ketika Anda sedang stres, mungkin akan lebih sulit untuk tertidur, terutama di awal malam," ujar Psikolog Klinis Perilaku Tidur, dr. Gehrman. Ini perlu segera ditangani, sebab insomnia dapat menyebabkan lekas marah, gangguan kecemasan, bahkan sebuah studi mengaitkannya dengan risiko strok.
Baca Juga: Pengusaha Sheikh Jassim Borong Manchester United dengan Budget Rp 115 Triliun
2. Mengigau dan Berjalan Saat Tidur
Ia menjelaskan, ada kategori masalah tidur yang dikenal sebagai parasomnia dan bisa terjadi saat stres. Parasomnia yang meliputi mengigau, berjalan sambil tidur, dan makan sambil tidur, lebih sering terjadi saat seseorang stres atau cemas berlebihan.
Memang sulit untuk mengetahui kapan hal ini dialami saat tidur, yang sebaiknya dipantau oleh pasangan atau anggota keluarga lain. Bisa juga mewaspadainya jika terbangun di ruangan yang berbeda dari saat pergi tidur.
3. Tidur Tidak Nyenyak
Menurutnya, saat stres, seseorang cenderung kesulitan untuk tidur nyenyak. Itu karena seseorang tak menghabiskan banyak waktu di tahap tidur yang lebih dalam, melainkan tetap di fase tidur yang lebih ringan.
Akibatnya, seseorang lebih mungkin terbangun di tengah waktu tidur dan tidak mendapatkan manfaat restoratif maksimal.
4. Mimpi Buruk
Dokter Daniel Barone yang fokus pada pengobatan tidur di Weill Cornell Medicine, New York mengatakan mimpi buruk lazimnya terkait dengan dua penyebab utama. Kemungkinan pertama adalah sesuatu yang bersifat fisik, seperti sleep apnea atau sakit kronis.
Kemungkinan lainnya adalah sesuatu yang non fisik atau mental seperti stres, kecemasan, atau depresi. Misalnya, seseorang bermimpi melupakan paspor sebelum melakukan perjalanan besar, atau terbangun dalam kepanikan setelah mimpi buruk tentang pekerjaan.
(sy/pr/nm)