www.tribratanews.com - Jakarta. Penyakit kanker masih menjadi momok terbesar bagi kesehatan setiap orang, termasuk di dalamnya kanker serviks.
Diketahui, kanker serviks ini masih menjadi penyebab kematian tertinggi nomor dua di Indonesia. Tidak hanya itu, kanker juga menjadi salah satu penyakit yang sangat membebani pembiayaan kesehatan terbesar negara.
Oleh sebab itu Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin terus mendorong masyarakat melakukan langkah pencegahan untuk mengeliminasi virus kanker serviks lewat imunisasi human papillomavirus (HPV).
Baca juga : Kemenkes RI Bersama PBNU Jalin Kerja Sama Percepatan Transformasi Layanan Primer Lewat Posyandu
Walaupun risiko kematian yang tinggi, namun kanker serviks jadi satu-satunya kanker yang bisa dicegah lewat vaksinasi HPV, termasuk diberikan sejak anak-anak.
"Kita bisa mengeliminasi virus kanker ini, caranya dengan meningkatkan cakupan imunisasi HPV di setiap kota. Sehingga bisa mengurangi angka kematian dan pembiayaan akibat dari kanker,” jelas Menkes Budi, dikutip dari Sehat Negeriku Kemenkes RI, Kamis (15/12/22).
Pada kesempatan yang sama, Menkes mengatakan, angka kematian yang tinggi karena kanker di Indonesia, diketahui karena pasien belum bisa mendapatkan perawatan yang layat dan kesadaran deteksi dini yang memang masih kurang.
Berdasarkan data yang bersumber dari Globocan tahun 2021, tercatat ada 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia yang dipicu karena berbagai faktor, mulai dari keturunan, lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat serta virus.
Untuk menekan laju angka kasus kanker serviks, saat ini Kemenkes sudah memberlakukan kebijakan Program Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine Tahun 2022-2024 dengan pemberian vaksin/imunisasi HPV untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) yang diwajibkan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD.
(ym/hn/um)